Jaya Negara saat menghadiri serangkaian karya, Sabtu (5/4/2025), di Banjar Jurang Asri Peguyangan. (Foto: Humas Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Wraspati Kalpa Agung Caru Panca Rupa Panca Kelud Pura Ratu Begawan Penyarikan Banjar Jurang Asri Desa Peguyangan Kangin, Sabtu (5/4/2025).
Upacara tampak khusuk diiringi dengan tarian, tetabuhan ,kekidungan hingga wayang lemah. Dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara Jaya Negara melaksanakan penandatanganan prasasti.
Usai rangkaian upacara, Wali Kota Jaya Negara mengatakan, pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih, Wraspati Kalpa Agung Caru Panca Rupa Panca Kelud Pura Ratu Begawan Penyarikan Banjar Jurang Asri Desa Peguyangan Kangin ini sebagai salah satu bentuk untuk meningkatkan sradha bhakti yang ada di setiap umat.
Di komunitas masyarakat seperti banjar, perlu diapresiasi bagaimana membangun sradha bhakti masyarakat melalui upacara yang dilaksanakan.
“Mengenai pelaksanaannya, Pemkot Denpasar memberikan apresiasi yakni muncul kemandirian dan kesadaran masyarakat yang begitu dalam melaksanakan yadnya sehingga manfaat yang kita peroleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” kata Jaya Negara.
Jaya Negara juga mengharapkan, setelah dilaksanakannya karya ini, seluruh umat terutama penyungsung dan pengempon serta krama banjar dapat terus meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
"Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat, serta menetralisir hal- hal negatif di lingkungan desa setempat,” katanya.
Sementara Manggala Karya Made Supradnya didampingi Kelian Banjar Kadek Sugiarta yang ditemui di sela-sela upacara mengatakan, pelaksanaan karya ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya.
Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, khususnya krama Banjar Jurang Asri sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi. Karya ini juga sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta atas anugrah yang diberikan.
"Tujuannya tentu tidak lain adalah untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya, serta sebagai wujud syukur untuk senantiasa diberikan tuntunan dalam melaksanakan tugas kewajiban," ujarnya. (eka/hum)