Bendesa Adat Lokasari, Kelurahan Loloan Timur, I Nengah Mahadiarta saat menghadiri silaturahmi Lebaran di kediaman Lurah Loloan Timur, Selasa (1/4/2025) (Foto: Humas JR)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS - Komitmen untuk menjaga toleransi dan semangat menyame
braya di Kabupaten Jembrana, terus dipupuk dan dirawat. Hal itu tercermin dalam
pelaksanaan silaturahmi sekaligus halal bihalal Hari Raya Idul Fitri di rumah
Lurah Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Selasa (1/4/2025).
Acara berlangsung dalam suasana hangat dan dihadiri sejumlah
tokoh, di antaranya anggota DPRD, Lurah Loloan
Barat dan Loloan Timur, Bendesa Adat Lokasari beserta jajaran, tokoh
agama, tokoh pemuda serta unsur tokoh masyarakat lainnya. Seluruh tokoh sepakat
dan berkomitmen untuk senantiasa menjaga semangat toleransi yang telah berjalan
dengan baik di Jembrana, termasuk menjaga pelaksanaan Hari Raya Nyepi
berikutnya bisa lebih baik.
Mereka juga menyadari keberagaman adat dan agama menjadi
bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari di Kelurahan
Loloan Timur dan Loloan Barat, kabupaten Jembrana. Ikatan itu sudah lama
terjalin dengan konsep menyame braye.
"Kami mengevaluasi kegiatan keagamaan yang sudah
terlaksana, untuk ke depannya kami akan berupaya lebih baik lagi agar setiap
perayaan hari raya dapat terlaksana dengan baik dengan tetap mengedepankan
humanisme dan koordinasi dengan berbagai stakeholder yang ada di kelurahan kami
dan di kabupaten Jembrana," ucap Lurah
Loloan Timur, Syukron Hadiwijaya.
Sementara itu Bendesa Adat Lokasari, Kelurahan Loloan Timur,
I Nengah Mahadiarta mengungkapkan pelaksanaan hari raya terutama Nyepi di
wilayah Loloan Timur sangat membutuhkan toleransi yang sangat tinggi dengan
saling menghormati kepercayaan masing-masing.
"Kami ke depan berusaha menjaga lebih ketat lagi apa
yang menjadi harapan kita bersama, di mana keamanan dan ketertiban dalam
rangkaian hari Nyepi ini bisa kami laksanakan dengan komunikasi yang erat ke
depannya," ungkapnya.
Mahadiarta memandang perlunya membuat kesepakatan dengan
seluruh tokoh di Loloan Timur untuk bagaimana menjaga toleransi yang sudah
berlangsung sejak lama sehingga bisa diikuti oleh seluruh generasi berikutnya.
"Kami sepakat dengan bapak lurah, tokoh-tokoh
masyarakat dan sesepuh alim ulama yang ada di lingkungan Loloan Timur dan
Loloan Barat, sepakat menjaga kebersamaan dan menjaga situasi keharmonisan yang
sudah terjalin dari dulu dan lebih dipererat lagi dengan silaturahmi,"
ujarnya. (hmsjr)