Perspectives News

Dua Sosok Kartini PLN Ini Siap Korbankan Waktu Bersama Keluarga Demi Tugas Layani Pelanggan

 

 

Kartini masa kini, Manager PT PLN (Persero) UP3 Bali Utara, Elashinta saat menjalankan tugasnya melakukan pengecekan jaringan di lapangan.  (Foto: PLN)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Dua sosok Kartini PLN ini selalu siap bersedia mengabdikan waktu berkualitasnya bersama keluarga demi menjalankan tugas melayani pelanggan di wilayah kerja masing-masing.

Terik matahari atau hujan lebat sekali pun, tak menyurutkan para Kartini PLN ini menjalankan tugas utamanya.

Sosok Kartini itu adalah Elashinta, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Utara, dan Imadya Nareswari, Manager UP3 Bali Timur.

Kisah perjuangan mereka layaknya Kartini yang tak hanya berjuang untuk kesetaraan gender, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi ujung tombak pelayanan publik.

"Pernah di momen Lebaran, ketika semua keluarga berkumpul, saya harus tetap siaga memastikan listrik tetap andal agar tak ada gangguan listrik di sisi pelanggan," kenang Elashinta dengan nada haru. 

Imadya Nareswari pun mengalami hal serupa. "Malam tahun baru, saat suara kembang api memenuhi udara, saya justru berada di posko siaga untuk memastikan tak ada pemadaman yang mengganggu kebahagiaan masyarakat," ujarnya.

Kedua manager ini memahami betul bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan, melainkan nyawa bagi aktivitas masyarakat modern. 

Di balik kesibukannya memimpin Unit Pelayanan, mereka menghadapi dilema yang sama yakni bagaimana membagi waktu antara tanggung jawab profesional dan kehidupan keluarga.

"Hidup jauh dari keluarga demi mengabdi kepada negara adalah pilihan yang saya ambil, sehingga ada momen-momen penting keluarga yang tak jarang dilewatkan. Tapi saya selalu berusaha menjelaskan bahwa ini adalah bentuk pelayanan kami kepada banyak keluarga lain," terang Elashinta. 

Tak hanya unggul dalam pelayanan teknis, keduanya juga aktif membina generasi muda, khususnya perempuan, untuk terjun ke dunia ketenagalistrikan.

"Kami ingin mematahkan stigma bahwa dunia teknik adalah dominasi laki-laki," tegas Imadya.

Elashinta menambahkan, "Sebagai perempuan, kita justru memiliki kepekaan khusus dalam memahami kebutuhan pelanggan," ujarnya.   

Di hari-hari biasa ketika tak ada gangguan, itulah momen paling membahagiakan bagi mereka.

"Melihat masyarakat bisa beraktivitas dengan lancar, anak-anak bisa belajar dengan nyaman, itu kebahagiaan yang tak ternilai," kata Imadya penuh syukur.

Elashinta menyempurnakan, "Kami tidak hanya menjaga aliran listrik, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat," imbuhnya.  (lan/*) 

 

Kisah dua Kartini modern PLN ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pengabdian tanpa pamrih masih hidup di era digital. Mereka tidak hanya menerangi rumah-rumah warga Bali, tetapi juga menjadi pelita yang menerangi jalan bagi perempuan Indonesia di dunia teknik dan pelayanan publik.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama