Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menerima cinderamata dari Gubernur Wayan Koster setelah keduanya bertemu di Jaya Sabha, Denpasar, Senin (21/4/2025) (Foto: Humas Pemprov Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Pangdam IX/Udayana yang baru Mayjen TNI Piek Budyakto
berkesempatan bertemu Gubernur Wayan Koster, di Jayasabha, Denpasar pada Senin
(21/4/2025).
Mayjen TNI Piek Budyakto bersilaturahmi serta memperkenalkan
diri sebagai pengganti pucuk tertinggi Kodam IX/Udayana yang sebelumnya
dipimpin Mayjen TNI Muhammad Zamroni.
Dalam kesempatan ini, ia mengapresiasi sejumlah kebijakan Pemerintah
Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster. Termasuk kebijakan
teranyar yang menjadi perhatian publik yakni Surat Edaran (SE) Nomor 9 Tahun
2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Mayjen TNI Piek Budyakto menyatakan dukungannya dan siap
berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, sekaligus menjalin hubungan yang
lebih erat antardua instansi tersebut.
“Kita di Kodam siap mendukung kebijakan Bapak Gubernur
seperti pelarangan air minum kemasan di
bawah satu liter yang kami anggap sangat
penting dan baik sekali untuk mengurangi sampah plastik. Kita di Kodam sendiri
sudah tidak menggunakan botol plastik untuk setiap kegiatan kita,” tegas
Pangdam Piek Budyakto.
Mantan Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI
ini mengusulkan pembentukan satgas khusus yang melibatkan jajaran pemprov serta
Kodam IX/Udayana terkait kebijakan tersebut.
Pangdam sendiri mengakui banyak kebijakan yang menarik dan
merupakan terobosan baru yang dikeluarkan Gubernur Koster, seperti Kebijakan
untuk arak Bali yang mengatur tentang produksi, peredaran, dan konsumsi arak
Bali, serta pengakuan sebagai warisan budaya tak benda.
Pangdam pun memuji masyarakat Bali dan pemerintah yang
selama ini dilihatnya sangat kondusif dan guyub. “Terlihat dari kebijakan-kebijakan pemerintah
yang berjalan dengan baik di Bali, serta suasana yang selalu rukun dan guyub,”
imbuhnya.
Pun Kodam IX/Udayana menyatakan kesiapan untuk turut serta
berkolaborasi mengamankan event-event nasional dan internasional yang
diselenggarakan di Bali agar kegiatan pengamanan yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan lancar.
Sementara Gubernur Bali Wayan Koster mengajak TNI khususnya
jajaran Kodam IX/Udayana terus membangun sinergi dan kolaborasi untuk
menyelesaikan sejumlah isu yang ada di Bali seperti masalah sampah dan berbagai
masalah lain yang menyangkut kesejahteraan masyarakat.
“Saya yakin dengan TNI akan banyak permasalahan bisa
teratasi karena sangat bisa diandalkan dan saya sangat bangga dengan kiprah
teman-teman TNI selama ini,” ujar Gubernur Koster saat menerima kunjungan resmi
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto di Jayasabha, Denpasar.
Gubernur mengatakan, dengan sinergitas yang baik sejumlah
kebijakan yang telah dikeluarkan Pemerintah Provinsi Bali akan lebih tepat
sasaran dan menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Saya yakin dengan kebijakan yang tepat dan sinergi bersama
berbagai permasalahan di Bali akan lebih cepat terselesaikan,” tukasnya.
Dirinya mencontohkan kebijakan sampah di Bali berfokus pada
pengurangan sampah plastik sekali pakai dan peningkatan pengelolaan sampah
berbasis sumber melalui berbagai regulasi dan program.
Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 melarang
penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan
styrofoam.
Teranyar, Gubernur Koster dan Pemerintah Provinsi Bali
melarang penggunaan dan penjualan botol plastik sekali pakai, khususnya untuk
air minum dalam kemasan (AMDK), dengan ukuran di bawah 1 liter.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik
dan mendukung gerakan Bali Bersih. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran
Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025.
“Selain itu saya berharap Kodam IX Udayana melalui personil
Babinsa di desa-desa bisa membantu Pemerintah Provinsi untuk memperoleh data
masyarakat yang memerlukan rumah layak huni serta desa-desa yang mengalami
krisis air, untuk nanti ditindaklanjuti,” kata Wayan Koster. (lan)