JAKARTA,
PERSPECTIVESNEWS - Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengatasi
perlawanan pemain Malaysia Justin Hoh dua gim langsung 21-13, 21-19 pada
pertandingan babak 16 besar Badminton Asia Championships 2025 di Olympic Sport
Center Gymnasium, Ningbo, China, Kamis (10/4/2025). Sedangkan tunggal putri
Gregoria Mariska Tunjung kandas di tangan Kim Ga Eun dari Korsel lewat drama
rubber game, 17-21, 21-18, 12-21.
Meski mampu mengatasi perlawanan Justin Hoh tapi pemain yang
akrab disapa Jojo itu mengaku perlu melakukan evaluasi terlebih karena sempat
kurang bermain tenang di gim kedua.
"Menyoroti tadi di akhir gim kedua, sudah unggul 19-15
jadi terkejar 19-19, masih ada yang harus diperbaiki. Saya harus lebih tenang
lagi, lebih kontrol dirinya untuk fokus akan main apa, kalau ada perubahan
harus cepat diambil keputusannya," kata Jojo dikutip dari PBSI.
Tunggal putra unggulan kedua dalam turnamen tersebut itu
mengatakan bahwa akan meminimalisir setiap kesalahan sekecil apapun demi
memperoleh hasil yang memuaskan.
"Hal-hal kecil tapi dampaknya cukup besar. Tapi secara
keseluruhan hari ini permainan bisa dibilang sudah jauh lebih baik, sudah bisa
menggunakan pukulan yang lebih bervariasi. Lebih enak juga perasaannya,"
tutur Jojo yang kini menempati peringkat keempat dunia.
Lolosnya Jojo mempertahankan asa tunggal putra Indonesia
saat ini, dengan masih menyisakan satu wakil lainnya Alwi Farhan yang belum
melakoni pertandingan babak 16 besar.
Sementara Gregoria Mariska Tunjung yang akrab disapa Jorji
mengakui kalau Kim Ga Eun bisa dibilang dari awal sudah tahu akan main seperti
apa. Sudah menyiapkan pola untuk mengincar titik-titik lemah Gregoria.
Pebulu tangkis peringkat empat dunia tersebut mengatakan
bahwa sebenarnya cukup nyaman dengan penerapan strategi di gim pertama. Namun
sayangnya permainan yang terus dilancarkan oleh Gregoria tak begitu konsisten
dan harus puas dengan kekalahan 17-21.
Sedangkan di dua gim sisanya, Gregoria mengaku mati kutu
karena Kim Ga Eun mampu membaca dan mengantisipasi setiap variasi serangan yang
dilancarkan.
"Di gim pertama sebenarnya sudah cukup nyaman, bisa
unggul tiga poin tapi akhirnya malah bisa terkejar. Sayang saat poin 17-17 saya
tidak bisa konsisten permainannya, banyak sekali buang poin," kata
Gregoria.
"Di gim kedua bisa ambil walaupun sempat ketat lalu berlanjut di gim ketiga. Di gim ini, dia celahnya sudah tertutup semua, sudah membaca kemana serangan akan saya tempatkan, kemana bola akan saya olah sudah antisipasi. Sebelum saya mendapat serangan, dia sudah mengubah duluan," imbuhnya. (red)