BP FKSPA Besakih bersama Perumda Kerthi Bali Shanti (KBS) dan Bamboomedia ISN saat memperkenalkan Sistem Digital Distribusi Pemedek berbasis platform SpeedID. (Foto: BP FKSPA)
BESAKIH, PERSPECTIVESNEWS- Guna mendukung kelancaran pelaksanaan Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) 2025 yang akan berlangsung selama 21 hari, mulai 12 April hingga 3 Mei 2025, Badan Pengelola (BP) Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung (FKSPA) Besakih bersama Perumda Kerthi Bali Shanti (KBS) dan Bamboomedia ISN (SpeedID) memperkenalkan Sistem Digital Distribusi Pemedek berbasis platform SpeedID.
Langkah ini merupakan inovasi Badan Pengelola FKSPA Besakih dalam pengelolaan arus kedatangan pemedek sekaligus menjawab tantangan yang muncul pada pelaksanaan karya IBTK di tahun-tahun sebelumnya.
Konsentrasi pemedek yang tinggi pada waktu tertentu kerap memicu kemacetan parah, dan mengganggu akses warga sekitar.
Tak hanya itu, permasalahan lingkungan juga menjadi salah satu perhatian Badan Pengelola FKSPA Besakih, di mana sisa sampah upacara dan limbah botol minuman kemasan sekali pakai sering kali ditinggalkan pemedek begitu saja.
Melalui penerapan sistem digital ini, Badan Pengelola FKSPA Besakih berharap dampak negatif tersebut dapat ditekan secara signifikan dengan mendorong tertibnya pemedek dalam berperilaku lebih ramah lingkungan.
Badan Pengelola FKSPA Besakih menghimbau pemedek yang ingin tangkil ke Pura Besakih untuk melakukan pendaftaran tiket digital terlebih dahulu.
Sistem ini membagi satu hari menjadi 9 slot waktu, dengan kuota maksimal 2.910 kendaraan (baik mobil, elf, bus maupun motor) per slot.
Pemindaian QR Code saat Check-in dan Check-out di titik masuk dan keluar diberlakukan sebagai bagian dari kontrol Badan Pengelola FKSPA Besakih terhadap kedatangan dan kepulangan pemedek.
Kepala Badan Pengelola FKSPA Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengungkapkan, upaya ini sejalan dengan komitmen Badan Pengelola FKSPA Besakih dalam mendukung kebijakan pelestarian lingkungan.
“Sesuai Surat Edaran Gubernur Bali, kami dari Badan Pengelola FKSPA Besakih menghimbau pemedek agar mengunggah foto kendaraan, tumbler, dan tas ramah lingkungan saat mendaftar secara digital. Langkah ini kami ambil sebagai salah satu bentuk pelestarian lingkungan, pengurangan sampah plastik dan ajakan untuk membawa pulang sampah masing-masing khususnya bagi pemedek yang tangkil ke Pura Besakih,” ungkap Lanang Muliarta dalam rilis, Minggu (13/4/2025).
Kolaborasi ini menjadi representasi nyata Badan Pengelola FKSPA Besakih menuju transformasi digital dalam pelayanan publik dan keagamaan yang sejalan dengan visi misi Bali menuju Bali Smart Island, yang tetap berakar kuat pada nilai budaya dan pelestarian lingkungan. (lan/*)