Wawali Arya Wibawa saat menghadiri rangkaian upacara di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Kelod, Senin (31/3/2025). (Foto: Humas Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Upacara Ngingsah dan Ngadegang Manik Galih serangkaian Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Balik Sumpah dan Padususan Manawaratna di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Kelod, Senin (31/3/2025).
Upacara tersebut dilaksanakan guna melengkapi rangkaian upacara di pura tersebut.
Ketua Prajuru Pura Dalem Pejarakan, I Made Suwindra di sela-sela upacara menjelaskan, Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Balik Sumpah dan Padususan Manawaratna di Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana, Desa Adat Kerobokan, Desa Padangsambian Kelod ini dilaksanakan guna melengkapi aci di pura tersebut.
"Kami menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya upacara yadnya ini, semoga keseimbangan alam semesta dapat terus kita jaga sesuai dengan falsafah Tri Hita Karana," ujarnya.
Wawali Arya Wibawa memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat pengempon Pura Dalem Pejarakan Ulun Lencana dalam mendukung pembangunan parahyangan suci.
Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara.
Dikatakan, Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Balik Sumpah dan Padususan Manawaratna ini merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan.
Hal ini juga merupakan wujud sradha bhakti krama pengempon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dan momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.
"Dengan pelaksanaan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Balik Sumpah dan Padususan Manawaratna ini, mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Arya Wibawa. (ags/hum)