Ketua Umum Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya (duduk tengah) bersama pengurus Pengkab dan Pengkot PBSI se-Bali yang hadir pada rapat koordinasi di Denpasar, Minggu (23/3/2025) (Foto: djo)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Pengprov Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
Bali gerak cepat. Seusai mengikuti Rapat Kerja Provinsi KONI Bali hari Sabtu
(22/3/2025), organisasi tepok bulu Bali itu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor)
untuk menindaklanjuti hasil Rakerprov KONI Bali khususnya di cabor bulu tangkis,
Minggu (23/3/2025).
“Rapat Koordinasi diikuti 7 Pengkab dan Pengkot PBSI
se-Bali, yang tidak hadir PBSI Bangli dan Klungkung. Rakor menghasilkan beberapa kesepakatan penting, antara
lain bahwa pebulutangkis yang akan berlaga di Porprov Bali XVI tahun 2025 berusia
maksimal 18 tahun atau kelahiran tahun 2007,” ucap Ketua Umum PBSI Bali, Wayan
Winurjaya ditemui di sela-sela rakor.
Sebenarnya, lanjut dia, ketentuan maksimal umur 18 tahun itu
adalah dari KONI Bali yang disampaikan saat Rakerprov KONI Bali hari Sabtu.
Dasar yang dijadikan KONI Bali menetapkan maksimal usia pebulutangkis Porprov
nanti 18 tahun, adalah ketentuan KONI Pusat yang menetapkan batas maksimal
pebulutangkis PON XXII/2028 adalah 21 tahun.
“Sebenarnya dalam rakor ini kami hanya menyampaikan amanah KONI
Bali soal batasan usia pebulutangkis Porprov Bali, yang semuanya mengacu ke
pusat. Dan PON 2024 lalu, acuannya juga usia pebulutangkis yang boleh ikut PON
maksimal 21 tahun,” ujarnya.
Winurjaya mengatakan, sebagian besar peserta Rapat Koordinasi
menerima ketentuan bahwa atlet bulu tangkis Porprov Bali XVI/2025 September
mendatang maksimal berusia 18 tahun sehingga para juara Porprov Bali nanti
dikirim mewakili Bali ke ajang Babak Kualifikasi PON dan PON di NTB-NTT tahun
2028.
"Hanya Badung yang menolak dan minta usia disesuaikan dengan rencana perubahan usia dari PP PBSI yang sedang digodok oleh TD PON NTB-NTT Bapak Rahmat yang juga Wasekjen PPPBSI," ujar Winurjaya lagi.
Kesepakatan lainnya, sebut Winurjaya, adalah gelaran
Kejurprov Bulu Tangkis Bali, yang akan dihelat pada tanggal 19 sampai 22 Juni
2025 di Kabupaten Karangasem. Kejurprov ini juga menjadi ajang mencari
pebulutangkis Bali yang akan dikirim ke Kejurnas sekaligus pemanasan bagi
pebulutangkis kabupaten kota se-Bali yang akan berlaga di Porprov Bali.
“Kejurprov memang kami gilir ke daerah-daerah di Bali, tahun
lalu event ini kami laksanakan Jembrana, dan sebelumnya di Kabupaten Bangli.
Tujuannya agar animo pebulutangkis muda di daerah mengikuti gelaran ini tinggi,
sedangkan bagi tuan rumah supaya bisa memiliki GOR yang representatif,” tukas
Winurjaya.
Ia menambahkan, meski di Kejurprov dipertandingkan semua
kelompok umur yaitu dari usia dini hingga dewasa, namun yang akan diambil untuk
mewakili Bali ke Kejurnas adalah para juara dan runner up di kelompok taruna
dan dewasa.
“Hasil rapat koordinasi lainnya adalah dibentuknya Technical
Delegate (TD) Porprov Bali, yaitu I Made Ari Yudana dari Pengkot PBSI Denpasar
dan Gede Suadnyana dari PBSI Buleleng,” demikian Wayan Winurjaya. (djo)