Wamenpar RI Ni Luh Puspa (tengah) dan Ketua ASITA Bali Putu Winastra (3 dari kanan) saat konferensi pers terkit penyelenggaraan BBTF ke-11 tahun 2025 di Sanur, Sabtu (22/3/2025). (Foto: Ist)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Bali kembali menjadi penyelenggara digelarnya Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) ke-11 Tahun 2025 yang akan diselenggarakan di Bali Internasional Convention Center (BICC) Nusa Dua, 11-13 Juni 2025.
Pameran promosi wisata terbesar di Indonesia itu mengusung tema 'Indonesia Preserving Green Nature and Cultural Heritage for The World'.
Dalam penjelasannya, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali Putu Winastra mengatakan, BBTF ke-11 tahun 2025 bukan hanya sekedar pertemuan bisnis namun wahana untuk menjadi katalis kolaborasi antara pemerintah, industri pariwisata, brand global, serta instansi lainnya untuk memastikan pertumbuhan pariwisata berdampak positif dan menjadi daya saing di kancah global.
“BBTF 2025 menargetkan sebanyak 450 buyer dari 45 negara untuk melakukan temu bisnis dari 300 sellers di seluruh Indonesia. Kami telah membuka pendaftaran secara online dari bulan September 2024 sampai dengan 21 Maret 2025," terang Putu Winastra di acara Presscon, di Griya Santrian Sanur, Sabtu (22/3/2025).
Ditambahkan Putu Winastra, sejak pendaftaran dibuka, telah tercatat jumlah seller sebanyak 192 perusahaan, di 6 provinsi di Indonesia. Provinsi tersebut yakni, Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB dan NTT serta.
"Tahun ini Namibia ikut serta menjadi seller selain Malaysia, Singapura dan Indonesia," kata Putu Winastra.
Sedangkan buyers, untuk pelaksanaan BBTF Ke-11 ini berasal dari negara-negara di Eropa, Eropa Barat, Eropa Timur, dan Eropa Utara, termasuk, Australia, New Zealand, UEA, Singapura, Malaysia, Filipina, India, dan Indonesia.
Bursa pariwisata terbesar di Indonesia itu juga akan diikuti oleh pendatang baru dari negara Lithuania, Namibia dan Mauritius di Afrika Timur.
"Total ada 228 booth, sudah terjual 167 booth dan masih tersisa 61 booth dan total buyer yang telah melakukan registrasi sampai 21 Maret 2025 sebanyak 206 perusahaan dari 38 negara," kata Winastra.
Disebutkan, tahun ini pelaksanaan BBTF dikembangkan dengan penyediaan siniar untuk para sellers. Studio podcast itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi langsung secara online.
"Program unggulan BBTF di antaranya, tourism talkshow, dan knowledge sharing. Di situ ada sesi inspiratif dari para pakar untuk merespons tren global, networking dan exhibition antara para sellers dan buyers," jelas Putu Winastra.
Ia berharap, target BBTF 2025 bisa meningkat lebih tinggi dari sebelumnya.
Sementara Wamenpar Ni Luh Puspa mengatakan, BBTF yang dari tahun ke tahun terus berkembang merupakan tempat untuk promosi pariwisata Indonesia.
"Kami dari Kemenpar sangat mendukung ini dan kami berharap BBTF tahun ini angkanya bisa tumbuh dan kemudian juga turis yang didatangkan lebih berkualitas," kata Ni Luh Puspa.
Ia menyebut, dengan target wisatawan mancanegara 14,6 hingga 16 juta orang pada 2025, dirinya yakin BBTF bisa menyumbang lebih besar kedatangan wisman di tahun 2025 dan bisa meningkat lebih tinggi dari sebelumnya. (lan)