PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan saat melakukan sosialisasi keselamatan ketenagalistrikan di SD Negeri 1 Ungasan, Badung, Selasa (18/3/2025). (Foto: Humas PLN)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP2D) Bali kembali menggelar sosialisasi keselamatan ketenagalistrikan di SD
Negeri 1 Ungasan, Badung, pada Selasa (18/3/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa-siswi tentang bahaya bermain layang-layang di
dekat jaringan listrik.
Dalam kegiatan tersebut, Tim PLN menjelaskan secara
interaktif tentang risiko bermain layang-layang di sekitar tiang dan jaringan
listrik. Mereka memaparkan bahwa benang layang-layang yang basah atau
menggunakan bahan tertentu dapat menghantarkan listrik, sehingga berpotensi
menyebabkan sengatan listrik yang berakibat fatal, bahkan kematian.
“Kami ingin anak-anak memahami bahwa bermain layang-layang
itu boleh, asalkan tidak dekat dengan jaringan listrik. Jangan sampai
kebahagiaan bermain layang-layang berubah menjadi musibah karena kurangnya
kesadaran akan keselamatan,” ujar Ari Hidayanto, Team Leader Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan dan Keamanan (K3L & KAM) PLN UP2D Bali, dalam
paparannya.
Ari menambahkan, sosialisasi ini merupakan bagian dari
program K3L PLN untuk memberikan edukasi sejak dini tentang pentingnya keamanan
dalam menggunakan energi listrik. “Anak-anak adalah generasi penerus yang perlu
kita lindungi. Dengan memberikan pemahaman yang benar, kami berharap mereka
bisa terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Sosialisasi yang dihadiri oleh 277 siswa dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6 ini, rupanya memberikan kesan mendalam bagi Komang Agus
Suardana, salah satu siswa kelas 3 yang mengaku sangat menyukai permainan
layang-layang. Biasanya, Komang bermain bersama teman-teman sekelasnya di
lapangan dekat rumah. Namun, setelah mendengar penjelasan dari Tim PLN, ia
berjanji untuk tidak lagi bermain layang-layang di dekat tiang listrik.
“Saya suka main layangan, tapi sekarang tahu kalau dekat
tiang listrik itu bahaya. Nanti saya akan cari tempat yang aman, jauh dari
listrik,” ujar Komang dengan penuh semangat.
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ungasan, I Gede Ngurah Jelantik
S.pd, menyambut baik inisiatif PLN dalam memberikan edukasi kepada
siswa-siswinya. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa,
tetapi juga bagi guru dan orang tua.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN yang telah
memberikan pemahaman penting ini. Anak-anak memang perlu diingatkan terus
tentang bahaya yang mungkin timbul dari aktivitas sehari-hari mereka, termasuk
bermain layang-layang,” ujar Ngurah Jelantik.
PLN UP2D Bali berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi
serupa di berbagai sekolah dan komunitas di Bali. Tujuannya adalah untuk
menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat,
khususnya anak-anak, tentang bahaya listrik.
Manager PLN UP2D, Petrus Irwan Ichwansaputra menyampaikan
komitmennya untuk terus melaksanakan kegiatan memasyarakatkan pemahaman
pentingnya keselamatan ketenagalistrikan.
“Kami berharap, dengan adanya sosialisasi ini, anak-anak
generasi penerus bisa menjadi agen perubahan yang mengingatkan teman-teman dan
keluarganya tentang pentingnya keselamatan ketenagalistrikan,” ujar Petrus.
Melalui kegiatan ini, Ia mengatakan bahwa PLN tidak hanya
menjalankan tanggung jawabnya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai
mitra masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi di sekolah-sekolah,
anak-anak mampu menumbuhkan jiwa kepedulian kolektif contohnya dengan bermain
layang-layang bersama teman-teman dengan lebih hati-hati, dan jauh dari bahaya
jaringan listrik,” pungkasnya. (lan)