Perspectives News

Terus Meningkat, Tercatat 50 Kg Emas Masyarakat di Bali Nusra Didepositokan di Pegadaian

 

Kepala Kanwil VII Pegadaian Bali, Arief Rinardi (tengah) didampingi para Kacab saat Media Gathering dan Buka Puasa Bersama (Bukber), di Prime Plaza Hotel Sanur, Jumat (7/3/2025) sore. (Foto: Perspectives)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Layanan Bank Emas Pegadaian kini makin diminati masyarakat dan menjadi alternatif terdepan dalam menabung. Khusus di Pegadaian Kanwil VII (Bali Nusra), sebanyak 50 Kg emas milik masyarakat, sudah didepositokan.

“Sebanyak 50 Kg emas milik masyarakat sudah ditabung di layanan Bank Emas milik Pegadaian, bahkan sebagian besar didepositokan dengan harapan dalam jangka waktu tertentu akan memberikan keuntungan berlipat,” ungkap Kepala Kanwil VII Pegadaian Bali, Arief Rinardi saat Media Gathering dan Buka Puasa Bersama (Bukber), di Prime Plaza Hotel Sanur, Jumat (7/3/2025) sore.

Dijelaskan Arief, sejak Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI), Rabu (26/2/2025), di The Gade Tower (Kantor Pusat), masyarakat di Bali Nusra makin berminat menabung emas.

“Pegadaian sendiri memberikan layanan bisnis bank emas (bullion services) yang diantaranya simpanan emas, pembiayaan/pinjaman emas, titipan emas, dan perdagangan emas. Dari 50 Kg emas yang dideposito tersebut, untuk wilayah VII, hampir 60 persennya ada di Bali,” rinci Arief didampingi para Kepala Cabang meliputi Denpasar 1, Denpasar 2, Ampenan, Dompu, Ende, Kupang.

Untuk tabungan emas di wilayah Bali, tercatat sebanyak 131.000 nasabah dengan 706 Kg emas.

Menurut Arief, untuk berinvestasi emas, masyarakat dimudahkan dengan adanya aplikasi Pegadaian Digital Services (PDS). Melalui tabungan emas di aplikasi Pegadaian, investasi menjadi lebih mudah, aman dan fleksibel.

Kepala Kanwil VII Pegadaian Bali, Arief Rinardi.  (Foto: Perspectives) 

“Kemudahannya, nasabah bisa mencetak kapan aja atau digadai sewaktu-waktu. Bisa mengawali nabung emas dari Rp10 ribu saja dan download aplikasi PDS, masyarakat sudah bisa memiliki akun Pegadaian sekaligus bisa menabung dan deposito emas," tuturnya.

Potensi emas juga dapat digunakan untuk perencanaan atau investasi jangka panjang dan jangka pendek. "Nilainya stabil dan nantinya sangat mudah dicairkan. Itu sebabnya, minat masyarakat terus meningkat," katanya.

Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Bahkan Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengungkapkan optimismenya dengan adanya Bank Emas dapat mengakselerasi perekonomian nasional.

“Selain menjadi pelopor Bank Emas, ini juga menjadi tonggak sejarah baru dimana Pegadaian berperan dalam mendukung Asta Cita untuk kemajuan ekonomi Indonesia melalui hilirisasi untuk meningkatkan daya saing di dalam negeri,” ujar Damar.

Dikatakan Damar, pada tahun 2024, total kelolaan bisnis emas Pegadaian mencapai 90 ton, terdiri dari Gadai Emas, Cicil Emas dan Tabungan Emas. Sementara itu realisasi penjualan emas Pegadaian mencapai 9 ton, dalam bentuk Cicil Emas dan Tabungan Emas. Angka ini naik sebesar 35% dibanding tahun sebelumnya. 

“Bank Emas menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Pegadaian dengan potensi peningkatan laba sebesar 13% di 2025 dengan total Gold Deposit Balance sebesar 12 ton,” imbuh Damar.

Sambut HBKN Nyepi dan Lebaran

Menyambut perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Bali yakni Nyepi dan Lebaran, Pegadaian telah menyiapkan segala kebutuhan masyarakat terkait menebus atau menggadaikan perhiasan emasnya.

“Ada perilaku khusus dari masyarakat saat menyambut HBKN. Ada yang menebus dan ada yang menggadaikan. Pastinya sesuai untuk kebutuhan mereka masing-masing. Dan kami siap melayaninya,” tutup Arief.  (lan)  

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama