Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto didampingi istri saat melakukan pengecekan kondisi penyu yang dititipkan di Kelompok Konservasi Penyu (KKP) Kurma Asih, Desa Perancak, Jembrana, Sabtu (15/3/2025). (Foto: Dik/Perspectives)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Upaya penyelundupan lima ekor penyu hijau (chelonia mydas), satwa dilindungi, berhasil digagalkan oleh Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Kepolisian Resor (Polres) Jembrana.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang diterima pada Jumat (14/3/2025), mengindikasikan adanya aktivitas mencurigakan di pesisir pantai Teluk Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk.
"Informasi sudah diterima anggota pada Jumat 14 Maret 2025, kemudian tim melakukan penyelidikan dengan cara penyisiran di wilayah pantai Teluk Gilimanuk," ungkap Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, didampingi Kasat Polairud AKP I Putu Suparta, saat ditemui di Kelompok Konservasi Penyu (KKP) Kurma Asih, Desa Perancak, Sabtu (15/3/2025).
Pada Minggu (15/3/2025) dini hari, sekitar pukul 01.30 WITA, petugas mendapati seorang pria mencurigakan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio hitam menarik gerobak kayu di Gang IV Lingkungan Arum Timur, Kelurahan Gilimanuk.
Saat akan ditangkap, pelaku melarikan diri meninggalkan sepeda motor dan gerobak yang ternyata berisi tiga ekor penyu hidup.
Tak berselang lama, sekitar pukul 02.00 WITA, petugas kembali menemukan dua ekor penyu hidup di pesisir pantai Teluk Gilimanuk. Selain lima ekor penyu, petugas juga mengamankan barang bukti lain berupa satu unit sepeda motor Yamaha Mio, satu gerobak kayu, dan satu unit telepon genggam berwarna biru.
"Identitas terduga pelaku sudah kami dapatkan. Kami langsung melakukan penggeledahan di rumah terduga pelaku. Di dalam kulkas rumahnya, kami menemukan daging penyu yang sudah dipotong beberapa bagian dan dibungkus plastik merah," ujar AKBP Endang.
Kini, polisi tengah memburu pelaku yang masih buron dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menjeratnya dengan hukum.
Sementaraitu, lima ekor penyu hijau tersebut dititipkan sementara di KKP Kurma Asih.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jembrana, Ahmad Januar menjelaskan, dari lima ekor penyu, dua di antaranya berjenis kelamin jantan dan tiga betina. Empat ekor dalam kondisi baik dan siap dilepasliarkan, namun satu ekor jantan harus menjalani operasi karena mengalami stres.
Sementara, Petugas BKSDA Bali Ahmad Januar mengatakan, kelima ekor Penyu tersebut merupakan jenis Penyu Hijau atau Chelonial Mydas, berukuran diameter sekitar 70 sampai 80 cm dengan kisaran usia lebih dari 40 tahun. Dua di antaranya berjenis kelamin jantan dan tiga betina.
"Untuk kondisinya, yang 4 ekor secara umum bisa dilepasliarkan, satu ekor lagi masih perlu diobservasi dan penanganan, karena mengalami gangguan pada alat kelamin akibat stres dan dehidrasi," pungkasnya. (dik)