Perspectives News

OJK Catat Indeks Optimisme Tinggi di Kalangan Perbankan pada Survei Triwulan I-2025

 

 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae.  (Foto: OJK)

JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SOBP) Triwulan I-2025 menunjukkan optimisme tinggi di kalangan perbankan terhadap kinerja sektor ini.

Survei yang melibatkan 96 bank responden, mencakup 96,61% dari total aset bank umum per Desember 2024, mencatat Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) sebesar 66, yang berada di zona optimis.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi terhadap stabilitas kondisi makroekonomi domestik serta peningkatan intermediasi perbankan.

"Meskipun menghadapi tantangan global yang kurang kondusif, perbankan dinilai mampu mengelola risiko dengan baik," katanya dikutip dari siaran pers OJK, Senin (3/3/2025).

Dia menyebutkan, Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada Triwulan I-2025 tercatat sebesar 53, menunjukkan keyakinan responden terhadap stabilitas ekonomi domestik.

Dian Ediana Rae menambahkan, faktor pendorong lainnya adalah prediksi penurunan BI-Rate serta momentum Ramadhan dan Idul Fitri yang diperkirakan meningkatkan konsumsi masyarakat.

Selain itu, kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 dan stimulus ekonomi pemerintah juga turut berkontribusi pada proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap positif.

Mayoritas responden meyakini risiko perbankan pada Triwulan I-2025 masih terjaga.

Hal ini tercermin dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55, yang menunjukkan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar masih manageable.

Kualitas kredit diperkirakan tetap baik, didukung oleh Posisi Devisa Netto (PDN) yang rendah serta peningkatan rentabilitas seiring dengan kenaikan penyaluran kredit.

Selain itu, risiko likuiditas juga diprediksi stabil, bahkan lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.

Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) yang mencapai 74 semakin menguatkan optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Pertumbuhan kredit diproyeksikan meningkat seiring dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri, sementara DPK diperkirakan naik sejalan dengan membaiknya kegiatan ekonomi.

SBPO juga menghimpun pandangan responden terkait outlook ekonomi global dan Indonesia tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi global diprediksi melambat akibat ketidakpastian geopolitik dan potensi trade war.

Namun, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh stabil, didorong oleh penurunan suku bunga acuan, kebijakan pemerintah yang pro-growth, serta inflasi yang terkendali.

Dian Ediana Rae mengatakan OJK secara rutin melaksanakan SBPO setiap triwulan untuk memetakan persepsi industri perbankan terhadap arah perekonomian, risiko, dan tren bisnis.

SBPO menghasilkan tiga subindeks utama: Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM), Indeks Persepsi Risiko (IPR), dan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK).

Secara historis, hasil SBPO telah terbukti akurat dalam memprediksi indikator makroekonomi dan kinerja perbankan di Indonesia.

"Dengan optimisme yang tinggi dan risiko yang terkendali, industri perbankan diproyeksikan menghadapi Triwulan I-2025 dengan keyakinan dan kesiapan yang matang," tuturnya.  (lan)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama