Perspectives News

OJK Bali Gelar NGORTE With Media, Paparkan Kegiatan LIK hingga Satgas PASTI

 

NGORTE With Media dihadiri pejabat terkait, dibuka Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu, Kamis malam (20/3/2025). (Foto/Ist)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- OJK Provinsi Bali menggelar NGORTE With Media, Kamis (20/3/2025) malam sekaligus Buka Puasa Bersama di Kantor OJK Bali, Denpasar. Berbagai kegiatan dipaparkan, dari literasi dan inklusi keuangan (LIK) di sektor jasa keuangan (SJK), layanan pengaduan hingga pelindungan konsumen dari kejahatan penipuan online yang melibatkan Satgas PASTI.

Paparan kinerja OJK Bali dalam berbagai kegiatan edukasi itu disampaikan pejabat terkait yakni Direktur Pengawasan LJK Ananda R. Mooy, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Irhamsah, dan Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Rony Ukurta Barus.

Pemaparan tentang stabilitas di sektor jasa keuangan, dilanjutkan dengan kegiatan edukasi dan literasi keuangan yang telah dilakukan, serta layanan pengaduan dan penarikan data SLIK hingga Februari 2025.

Terkait dengan layanan pengaduan dan penarikan data SLIK, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Rony Ukurta Barus menyatakan, hingga Februari 2025, OJK telah menerima 95 pengaduan dari masyarakat.

Pengaduan ini terdiri atas fraud eksternal seperti penipuan, pembobolan rekening, skimming dan cyber crima mencapai 26,53 persen.

Selain itu, ungkap Rony Ukurta Barus, pengaduan terhadap perilaku petugas penagihan mencapai 20,41 persen dan pengaduan terkait jumlah tagihan atau sanggahan transaksi mencapai 8,16 persen.

“Untuk tahun 2024, OJK Bali menerima 481 pengaduan,” ungkapnya.

Rony Ukurta Barus juga menyampaikan, semua pengaduan tersebut sudah mendapatkan tindak lanjut. Tercatat 54 pengaduan atau setara 57 persen telah selesai atau tuntas, sementara 41 pengaduan atau setara 43 persen masih dalam proses.

Selain pengaduan, ujarnya, OJK Provinsi Bali juga memberi pelayanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Untuk tahun 2024, OJK memberikan layanan SLIK kepada 9.630 orang, sementara tahun 2025 (hingga Februari, red) baru 2.198 orang.

“Tercatat 575 orang melakukan dengan cara online, sementara 1.623 orang melakukan dengan cara walk-in atau datang langsung,” ujarnya.

Terkait dengan stabilitas sektor jasa keuangan, Direktur Pengawasan LJK Ananda R. Mooy mengungkapkan, dari sisi intermediasi perbankan, kredit perbankan pada 2025 mengalami pertumbuhan. “Namun pertumbuhan ini tak sekencang pada 2024 yang lalu,” tegasnya.

Pertumbuhan kredit dari tahun ke tahun (yoy) masih didorong oleh peningkatan kredit investasi. Di sisi lain, kredit konsumsi juga terus menunjukkan peningkatan laju pertumbuhan. “Hal ini bernading terbaik dengan kredit modal kerja yang mengalami kontraksi,” tegasnya.

Di bagian lain, ungkapnya lagi, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih merupakan pendorong pertumbuhan kredit di Bali sekaligus mendominasi pengaluran kredit berdasarkan kategori debitur. “Kredit korporasi menunjukkan pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi,” tegasnya.

Terkait dengan dana pihak ketiga (DPK), ujarnya, didominasi oleh tabungan yang mencapai 53,92 persen, dari deposito 29,87 persen, dan giro 16,22 persen. “Tabungan perseorangan menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK di Bali dengan pertumbuhan 11,25 persen atau setara dengan 7,60 triliun,” ujar Ananda R. Mooy.  (lan)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama