Plt. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi
Bali Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M.Si saat Sosialisasi Pengelolaan Sampah
Permukiman dan Sektor Hotel, Restoran, serta Kafe (Horeka) di Hotel Trans
Resort Bali, Senin (17/3/2025). (Foto: Humas Dinas Kehutanan dan LH Bali)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS - Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusa
Tenggara menggelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah Permukiman dan Sektor Hotel,
Restoran, serta Kafe (Horeka) di Hotel Trans Resort Bali, Senin (17/3/2025).
Acara ini menghadirkan instansi lingkungan hidup dan
pariwisata se-Bali, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), komunitas
pegiat lingkungan, serta para pelaku usaha Horeka guna memperkuat sinergi dalam
penanganan sampah.
Plt. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi
Bali Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M.Si menekankan pentingnya peran pemerintah
daerah bersama sektor pariwisata dalam mengatasi permasalahan sampah.
“Regulasi sudah jelas mengenai pengelolaan sampah dari
sumbernya. Namun, kenyataannya, penerapan Tempat Pengolahan Sampah Reduce,
Reuse, Recycle (TPS3R) masih belum masif. Sesuai arahan Gubernur Bali,
desa/kelurahan dan desa adat harus mampu mengelola sampahnya secara mandiri.
Saat ini, sektor Horeka juga menjadi fokus utama agar dapat mengolah sampah
mereka sendiri,” ujar Rentin.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengembangkan
teknologi Waste to Energy (WTE) sebagai solusi jangka panjang dalam pengelolaan
sampah di Bali. Namun, implementasi sistem ini diperkirakan memerlukan waktu
2-3 tahun sebelum dapat beroperasi. Oleh karena itu, langkah konkret dalam
jangka pendek adalah memperkuat kebijakan pengelolaan sampah berbasis sumber di
seluruh sektor.
Sampah menjadi salah satu tantangan utama dalam pembangunan
pariwisata di Bali. Data menunjukkan bahwa sektor Horeka menyumbang 11,4% dari
total timbulan sampah domestik, sehingga membutuhkan penanganan yang lebih
serius. Kesamaan pemahaman dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, serta
komunitas lingkungan diharapkan mampu merumuskan langkah-langkah strategis yang
lebih efektif dalam pengelolaan sampah.
Sosialisasi ini juga menjadi bagian dari percepatan
implementasi Peta Jalan (Road Map) Rencana Aksi Akselerasi Penuntasan
Pengelolaan Sampah di Hulu dan Hilir yang telah disusun oleh pemerintah daerah.
Dengan adanya pertemuan ini, seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat
semakin berkomitmen dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan
guna mendukung Bali yang bersih dan lestari. (djo)