Kapolresta Denpasar Kombes Pol Muhammad Iqbal Simatupang
saat rakor yang dihadiri juga Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya
Wibawa, perwakilan instansi terkait termasuk dari Kodim 1611 Badung. (Foto:
Humas Polresta Denpasar)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS – Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Sabtu tanggal 29 Maret
2025 dan Idul Fitri pada Senin tanggal 31 Maret 2025 mendapat atensi khusus
aparat kepolisian.
Karenanya, Polresta Denpasar menggelar Rapat Koordinasi
Kesiapan Pengamanan Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 dan Hari Raya
Idul Fitri 1446 H di Mapolresta Denpasar, Senin (17/3/2025).
Rakor dipimpin Kapolresta Denpasar Kombes Pol Muhammad Iqbal
Simatupang, didampingi Waka Polresta serta pejabat utama Polresta Denpasar, dan
dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, perwakilan instansi
terkait, Majelis Desa Adat (MDA), PHDI Badung dan Denpasar, serta Ketua Yowana
Kota Denpasar.
Iqbal Simatupang menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi
demi menjaga kondusivitas wilayah saat perayaan dua hari besar keagamaan
tersebut.
“Rakor ini merupakan agenda rutin tahunan untuk mengevaluasi
kerja sama pengamanan dan mematangkan langkah-langkah strategis. Polresta
Denpasar telah menyiapkan Operasi Ketupat Agung 2025 selama 17 hari, mulai 23
Maret hingga 8 April 2025,” ungkapnya.
Operasi Ketupat Agung, bersifat terbuka dan melibatkan
personel dari Polri, TNI, serta instansi terkait guna memastikan keamanan
masyarakat dalam menjalankan ibadah maupun tradisi perayaan.
Sementara Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Nyoman
Wiranata memaparkan secara rinci titik-titik pengamanan, termasuk rangkaian
kegiatan Melasti, Tawur Agung Kesanga, dan Pengerupukan yang puncaknya pada
Hari Raya Nyepi tanggal 29 Maret 2025.
"Jumlah ogoh-ogoh yang terdata di wilayah hukum
Polresta Denpasar mencapai 656. Kami tempatkan personel di setiap pawai
ogoh-ogoh, khususnya di kawasan Catur Muka, dan mendapat backup dari Polda
Bali,” terang Wiranata.
Ia mengimbau agar masyarakat dan pecalang ikut membantu mengawasi
jalannya pawai, memastikan ogoh-ogoh tidak dipajang di badan jalan, serta
menegaskan larangan penggunaan sound system pada malam pengerupukan demi
menghindari keributan.
Selain pengamanan Nyepi, Polresta Denpasar juga
mengantisipasi kerawanan saat perayaan Idul Fitri, termasuk kemacetan, aksi
kriminalitas, hingga potensi balapan liar. Data masjid dan musala untuk
pelaksanaan salat Id telah dihimpun sebagai bagian dari kesiapan pengamanan.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi
langkah Polresta Denpasar. Ia menyoroti potensi kerawanan saat Kesanga Festival
yang digelar 21-23 Maret 2025, yang diprediksi akan menarik penonton lintas
kabupaten.
“Kami sudah agendakan technical meeting untuk membahas
teknis pengamanan festival ini. Selain itu, kami tegaskan kembali larangan
penggunaan sound system saat pengerupukan, serta memastikan kegiatan ogoh-ogoh
dikawal dengan tertib,” katanya.
Sebagai tambahan dukungan, Pemerintah Kota Denpasar akan
mendirikan tiga posko pengamanan di titik-titik strategis, yakni di Umuanyar,
Terminal Ubung, dan Serangan selama Operasi Ketupat Agung berlangsung. (djo)