Perspectives News

Mahasiswa Demo di Gedung DPRD Bali, Tolak Kebijakan Efisiensi Anggaran Pendidikan

Mahasiswa Aliansi Bali Tidak Diam” saat menggelar aksi di Gedung DPRD Provinsi Bali, menolak kebijakan efisiensi anggaran pendidikan, Senin (17/2/2025). (Foto: angga)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa-Pemerintahan Mahasiswa (BEM-PM) Universitas Udayana yang tergabung dalam Aliansi Bali Tidak Diam menggelar demo di depan Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (17/2/2025).

Mereka berorasi dan membaca puisi sebagai bentuk kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintah pusat, terutama mengenai efisiensi anggaran pendidikan.

Mengangkat tema “Indonesia Gelap Darurat Pendidikan”, mahasiswa berpendapat bahwa efisiensi anggaran sangat berpengaruh terhadap sektor pendidikan.

 Dalam aksinya mahasiswa menolak kebijakan efisiensi anggaran pendidikan yang diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

Merespons aksi tersebut, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya didampingi Komang Nova Sewi Putra Bersama anggota lainnya menerima massa Aliansi Bali Tidak Diam di Wantilan DPRD Provinsi Bali. Dewa Mahayadnya berjanji akan meneruskan aspirasi mahasiswa tersebut kepada Menteri Dalam Negeri dan menjadi bahan pertimbangan dalam rapat bersama Gubernur Bali dan jajaran pemerintahan daerah.

“Pendidikan adalah sektor yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Kami akan mengupayakan agar aspirasi mahasiswa ini dapat dipertimbangkan dalam kebijakan pemerintah,” ungkap Dewa Made Mahayadnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Bali Komang Nova Sewi Putra. Mantan aktivis Universitas Tri Sakti tersebut, mengaku memahami apa yang dirasakan para massa aksi.

“Saya juga setuju agar sektor pendidikan tidak terkena kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini dilakukan pemerintah. Menurut saya dana untuk riset dan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu jangan sampai dikurangi,”ungkapnya.

Salah seorang perwakilan massa aksi, Atya, mengaku besyukur karena dapat  menyampaikan tuntutan penempatan kembali pendidikan dan kesehatan pada sektor utama dan bukan sektor pendukung dan bersyukur karena aksi berjalan damai dan kondusif antara pihak aparat dan massa aksi.

Aksi mahasiswa ini menjadi bentuk nyata kepedulian mereka terhadap masa depan pendidikan di Indonesia. Mereka berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan efisiensi anggaran agar tidak berdampak negatif terhadap akses dan kualitas pendidikan di Tanah Air. (angga)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama