Perspectives News

Limbah Sawit Miliki Potensi Besar Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

 

Rizaldi Boer saat menyampaikan materinya di ICOPE Series 2025 Day 3 di Bali Beach Convention, Bali, Jumat (14/2/2025).  (Foto: Perspectives)

BALI, PERSPECTIVESNEWS- Kepala International Research Institute for Environment and Climate Change dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Rizaldi Boer menekankan pentingnya pengelolaan limbah dalam industri kelapa sawit di Indonesia.

Sektor sawit Indonesia, kata Rizaldi, memiliki potensi luar biasa untuk membantu mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca.

“Oleh karena itu, pentingnya pengelolaan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Melalui pengelolaan limbah yang lebih baik, efisiensi energi, perlindungan hutan, serta restorasi lahan gambut, sektor ini dapat mengurangi emisi dalam jumlah signifikan," ungkapnya dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) Series 2025 Day 3 di Bali Beach Convention, Bali, Jumat (14/2/2025).

Dengan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% pada tahun 2030, kontribusi sektor perkebunan sawit menjadi sangat krusial. Namun di sisi lain, emisi dari industri sawit mencapai 143 juta ton CO² per tahun, menyumbang hampir 19% dari total emisi nasional.

Di antara sumber emisi tersebut, limbah cair dari proses pengolahan kelapa sawit menjadi salah satu penyebab utama. Namun, teknologi modern dapat membantu mengatasi masalah ini.

"Dengan teknologi seperti evaporasi, emisi dari POME dapat dikurangi hingga 90-95%," tambah Rizaldi.

Tidak hanya mengurangi emisi, pengelolaan limbah juga dapat menghasilkan produk bernilai. Limbah padat sawit dapat diolah menjadi biochar yang berpotensi menyerap hingga 1,2 juta ton CO².

"Potensi produksi biochar mencapai 583 juta ton, memberikan manfaat besar bagi tanah," jelasnya.

Sementara itu, Vice President Sime Darby Guthrie, Shahrakbah Yacob menyoroti manfaat lain dari limbah sawit.

"Limbah itu sangat penting karena dapat digunakan sebagai suplemen dan pupuk, meningkatkan kadar karbon organik di tanah dan membantu mempertahankan kelembaban," tuturnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama