Tim karate Inkai Bali keluar sebagai juara umum Kejurprov FORKI Bali III tahun 2025 di GOR Lila Bhuana Denpasar, yang berlangsung 21-23 Februari 2025. (Foto: Humas FORKI Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Tim karate Institute Karate-Do Indonesia (Inkai) Bali keluar sebagai juara umum Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Bali III 2025, yang berakhir Minggu (23/2/2025). Pertandingan yang digelar sejak Jumat (21/2/2025) itu telah melahirkan juara-juara baru dari berbagai perguruan.
Inkai Bali keluar sebagai juara umum setelah meraih 19 medali emas, 12 perak dan 10 perunggu. Sedangkan Lemkari Bali yang selama ini langganan juara umum harus puas di posisi kedua dengan 16 emas, 10 perak dan 20 perunggu. Peringkat ketiga diperoleh tim FORKI Klungkung A dengan raihan 8 emas, 7 perak dan 10 perunggu.
Ketua Umum Pengprov FORKI Bali, Sensei Armand Setiawan Wulianadi, ditemui wartawan mengaku bersyukur seluruh pertandingan telah tuntas. Namun dirinya memberikan sejumlah catatan mulai dari kondisi venue yang bocor akibat hujan deras. Hal ini perlu mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan untuk segera dilakukan perbaikan demi kenyamanan para insan olahraga Bali.
“Sangat happy kejuaraan bisa selesai sesuai jadwal. Catatan kami untuk kondisi GOR Lila Bhuana memang perlu perhatian khusus ya dari pemerintah ataupun pihak-pihak terkait agar ke depan kita bisa lebih gampang mencetak atlet-atlet potensial,” ujarnya, Senin (24/2/2025).
Terkait talent scouting, Sensei Armand mengaku juga memberikan catatan untuk para juara-juara Kejurprov. Menurut dia, untuk juara-juara satu di kejurprov belum masuk kategori layak dikirim mewakili Bali ke kejurnas.
“Kondisi ini menjadi PR, sehingga saya sudah langsung perintahkan Binpres FORKI Bali untuk nanti memanggil atlet juara pertama yang akan dikirim ke kejurnas agar dilakukan tes fisik, jadi kita nanti akan membuat standar-standar tes fisik mereka agar memenuhi syarat. Kalau itu sudah dipenuhi astungkara saya bisa berangkatkan full tim ke kejurnas,” tegasnya.
Sensei Armand juga mengakui untuk keberangkatan atlet menuju kejurnas di Riau perlu anggaran cukup besar. Oleh karenanya, dirinya menginginkan atlet yang nantinya diberangkatkan mampu tampil maksimal, karena kejurnas di Riau tersebut merupakan batu loncatan atlet menuju event SEAKF pada bulan Juni mendatang di Brunei. (djo)