Sekda Alit Wiradana meninjau gelaran pasar murah HUT ke-237 Pemkot Denpasar, Rabu (19/2/2025). (Foto: Humas Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar kembali menggelar giat pasar murah dalam rangka menyambut HUT ke 237 Kota Denpasar.
Kali ini, pelaksanaan pasar murah dipusatkan di Jalan Cargo Kenanga, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara pada Rabu (19/2/2025).
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana dalam kesempatan tersebut meninjau langsung harga bahan kebutuhan yang dijual dalam pelaksanaan pasar murah ini.
Turut mendampingi pula Kadisperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari serta Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara.
Sekda Alit Wiradana usai meninjau pasar murah mengatakan, tujuan dilaksanakannya pasar murah di sejumlah wilayah di Kota Denpasar ini selain untuk pengendalian inflasi daerah, juga menjaga stabilitas harga kebutuhan di tengah masyarakat dan bertepatan juga menjelang HUT ke 237 Kota Denpasar Tahun 2025.
"Semoga rangkaian pasar murah ini dapat membantu masyarakat kita dalam memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau," ujarnya.
Sementara Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari menjelaskan, rangkaian pasar murah menyambut HUT ke-237 Kota Denpasar dilaksanakan total sebanyak delapan kali bergiliran di seluruh kecamatan di Kota Denpasar.
"Sebelumnya pada 14 - 15 Februari kemarin dilaksanakan di Kelurahan Dangin Puri, dilanjutkan pada tanggal 18 Februari di Desa Peguyangan Kaja dan hari ini dilaksanakan di Desa Ubung Kaja," ujarnya.
Terkait harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah Pemkot Denpasar ini masih sama seperti sebelumnya seperti Beras Putri 5 Kg seharga Rp. 75.000, Beras Putri 10 Kg dengan harga Rp. 145.000, Gula Lokal dengan harga Rp. 17.500 per Kg, Minyak Raja Nabati 700 Ml dengan harga Rp. 15.500. Dijual pula Gas LPG 3KG Rp. 18.000.
“Dijual pula buah-buahan dan bahan kebutuhan pokok lain tentunya dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran," jelas Sri Utari. (esa/arim)