Polda Bali menggelar kegiatan pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta
integritas di ruang rapat Biro SDM Polda Bali, Jumat (17/1/2025).(Foto: Polda Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Untuk mewujudkan transformasi di dalam organisasi Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitias, Transparansi Berkeadilan) dan menjadikan SDM yang unggul, Polda Bali menggelar kegiatan pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas di ruang rapat Biro SDM Polda Bali, Jumat (17/1/2025).
Kegiatan ini terkait proses rekrutmen dan seleksi penerimaan anggota Polri SIPSS TA 2024 yang obJektif, bersih, transparan, akuntabel dan jujur.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Irwasda Polda Bali, Kombes Pol. Benny Subandi, S.I.K., M.Si. didampingi Dir Binmas Polda Bali, Kombes Pol. Agus Setiyoko, S.I.K., M.M. dan diikuti oleh para peserta dan orang tua peserta.
Irwasda Polda Bali, Kombes Pol. Benny Subandi, S.I.K., M.Si. menjelaskan, dari hasil animo pendaftar, pada hari ini sudah sebanyak 27 orang terdiri dari 11 pria dan 16 wanita.
Untuk yang sudah melakukan verifikasi hanya terdapat 3 orang terdiri dari 1 pria dan 2 wanita yang akan mengikuti tahapan tes penerimaan SIPSS TA 2025.
“Berdasarkan jadwal pendaftaran verifikasi penerimaan SIPSS TA 2025 masih berjalan sampai dengan tanggal 20 Januari 2025. Saya harapkan bisa bertambah animo verifikasi untuk mendapat peserta terbaik Bali untuk menjadi perwira Polri dalam penerimaan SIPSS TA 2025 ini,” kata Irwasda.
Dikatakan, proses rekrutmen di Polda Bali tetap dilaksanakan dengan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis) serta clean and clear.
Mengacu pada prinsip tersebut, pihaknya minta panitia, orang tua dan peserta seleksi agar bekerja dengan bersih, terbebas dari segala bentuk KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
“Saya berharap kepada seluruh orang tua/wali dan para peserta seleksi untuk tidak bertindak di luar ketentuan. Tidak perlu berusaha mencari bantuan orang lain dengan menghalalkan segala cara. Cukup belajar dan berlatih. Menjaga kesehatan dan berdoa untuk keputusan yang terbaik,” tegasnya.
Perwira melati tiga ini mengaku tidak mentolerir apabila pihaknya menemukan pelanggaran. Apabila ketahuan, maka calon peserta seleksi langsung didiskualifikasi.
“Harus dicatat bahwa kami saat ini membutuhkan personel Polri yang berintegritas, bukan malah menumbuhkan bibit KKN di masa depan,” jelasnya.
Menurutnya, output yang diharapkan dari rekrutmen ini adalah untuk mencetak personel Polri yang unggul dan berkualitas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
“Rekrutmen Polri yang bersih dan anti KKN menjadi komitmen kami, karena di tangan-tangan mereka masa depan Polri bergantung,” ujarnya. (BINA-PID)