Kabid Adat Tradisi dan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Jembrana, I Gede Suartana. (Foto: Ist/Perspectives)
JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali merayakan Nyepi tahun 2025 dengan lebih semarak mengingat subsidi untuk para seniman ogoh-ogoh berkreasi di Pulau Dewata, ditingkatkan.
Kabar baik ini tentunya ini akan membuat para seniman dan Sekaa Teruna Teruni (STT) di Jembrana semakin bersemangat dengan adanya peningkatan subsidi pembuatan ogoh-ogoh tersebut.
Kabid Adat Tradisi dan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Jembrana, I Gede Suartana mengungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 2,5 juta per ogoh-ogoh untuk 284 STT Banjar Adat se-Kabupaten Jembrana.
"Ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pelestarian tradisi dan budaya Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana," ujar Suartana, Kamis (17/1/2025).
Tidak hanya itu, untuk memeriahkan suasana, Pemerintah Kabupaten Jembrana juga akan menggelar Festival Masikian Yowana pada 21-23 Maret 2025. Festival ini akan dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti ogoh-ogoh mini dan sketsa, dengan total hadiah mencapai puluhan juta.
"Pemerintah Kabupaten Jembrana mengalokasikan dana apresiasi sebesar Rp 50 juta untuk mendukung kegiatan tersebut," terangnya.
Namun sebelumnya, pada 20 Maret 2025 digelar parade ogoh-ogoh di lokasi dan rute yang sama seperti tahun sebelumnya, yakni di Jalan Sudirman, depan Kantor Bupati Jembrana.
"Sebanyak 15 ogoh-ogoh terbaik hasil seleksi tingkat kecamatan akan unjuk kebolehan dalam parade ini," tambah Suartana.
Uniknya, pemerintah juga mendorong penggunaan bahan alami yang ramah lingkungan dalam pembuatan ogoh-ogoh, sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia telah menyiapkan hadiah total sebesar Rp 51 juta untuk para pemenang lomba parade ogoh-ogoh.
Meskipun semangat pelestarian tradisi begitu tinggi, Suartana juga menyampaikan bahwa belum ada undangan untuk mengikuti parade tingkat provinsi tahun ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang dialami pemerintah daerah dalam beberapa tahun terakhir.
“Meski mengalami defisit anggaran tahun 2023 dan 2024, namun, kami tetap mempertahankan subsidi, hadiah, dan pementasan untuk menjaga tradisi ini,” akunya. (dik)
Kabid Adat Tradisi dan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Jembrana, I Gede Suartana. (Foto: Ist/Perspectives)