Perspectives News

Mobil Travel Terbakar di Jembrana, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

 

Sebuah mobil travel Nopol AA 7540 QA yang berangkat dari Denpasar tujuan Surabaya mengalami overheat dan terbakar, Minggu (26/1/2025) malam sekitar pukul 22.58 WITA. Tidak ada korban jiwa namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (Foto: Dok/Damkar Jembrana)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Sebuah mobil travel jurusan Jawa Bali ludes terbakar, Minggu malam (26/1/2025) dengan kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Peristiwa kebakaran ini terjadi di pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Dari informasi, peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 22.58 WITA. Musibah ini menghanguskan satu unit mobil travel dan merembet ke sebuah ruko potong rambut yang berada di dekatnya.

"Mobil itu berhenti persis di depan usaha tukang cukur rambut, sehingga api menjalar ke atap ruko tersebut," jelas Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja, saat dikonfirmasi, Senin (27/1/2025).

Kejadian bermula saat sebuah mobil travel Nopol AA 7540 QA, yang dikemudikan Hendry Ade Cristiawan (45) yang berangkat dari Denpasar tujuan Surabaya mengalami overheat saat melintas di jalur tersebut.

Seluruh penumpang mobil travel berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp300 juta.

"Mobil travel dengan 10 penumpang termasuk sopir itu tiba-tiba mengalami overheat dan terbakar. Api dengan cepat membesar dan merembet ke ruko potong rambut milik Komang Agus Sudiana (32) yang berada di sebelahnya," ujar Budhi Atmaja.

Tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan upaya pemadaman. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api. Setelah berjibaku selama sekitar satu jam, api akhirnya berhasil dipadamkan.

"Api berhasil dipadamkan dengan menghabiskan 3 tangki atau 11.500 liter air. Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan," tuturnya. (dik)

 

 

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama