Perspectives News

Malaysia Open 2025: Putri KW dan Lanny/Fadia Kalah di Perempat Final, Wakil Indonesia Habis

 

Ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi wakil Indonesia terakhir yang tersingkir dari ajang Malaysia Open 2025, Jumat (10/1/2025) (Foto: PP PBSI)

JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS – Dua wakil Indonesia yang melangkah hingga perempat final Malaysia Open 2025, akhirnya kalah. Dengan begitu wakil Merah Putih di turnamen BWF Super 1000 tersebut habis.

Tunggal putri Putri Kusuma Wardani menyerah 13-21, 21-15, 16-21 kepada wakil Thailand Ratchanok Intanon dalam laga delapan besar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Jumat (10/1/2025).

Sedangkan ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengakui ketangguhan pasangan anyar China Jia Yi Fan/Zhang Shu Xian melalui dua gim langsung 12-21, 11-21.

Putri KW sebenarnya lumayan memberikan perlawanan kepada Intanon, meski akhirnya menyerah di gim pertama dengan 11-20.

Pada gim kedua, Putri berusaha tampil lebih agresif sehingga pertandingan berlangsung lebih ketat. Putri terus memegang kontrol permainan hingga memaksakan rubber game setelah memenangkan gim kedua 21-15.

Sayang, dominasi itu tidak mampu dilanjutkan Putri di gim penentu atau gim ketiga. Intanon melesat 6-0 sebelum dikejar 7-8 oleh Putri.

Tunggal putri peringkat 17 dunia itu tidak menyerah dan sempat unggul 12-9 atas juara dunia 2013 tersebut. Namun, pada kedudukan 14-14, Intanon mengambil alih keunggulan dan mempertahankannya sampai memenangkan gim terakhir ini dengan 21-16.

Kalah mudah

Partai ganda putri yang mempertemukan wakil Indonesia Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti melawan pasangan anyar China Jia Yi Fan/Zhang Shu Xian justru berlangsung lebih singkat, yang dimenangkan wakil China 21-12, 21-11.

Gim pertama, Lanny/Fadia bisa dibilang terlambat panas dan cukup kesulitan mengantisipasi pola permainan Jia/Zhang yang agresif.

Meski sempat perlahan mengejar hingga skor 9-12, pasangan China mampu terus mendominasi dengan meraih lima angka beruntun dan tidak memberikan kesempatan bagi Lanny/Fadia untuk membalikkan kedudukan.

Bola-bola depan dari Zhang yang berani dan agresif terbukti menjadi senjata utama wakil Tiongkok itu untuk mengumpulkan poin dengan cepat.

Selain itu, transisi Jia/Zhang yang berubah-ubah dari mode menyerang dan bertahan juga menjadi andalan mereka mendulang angka.

Pada gim kedua, hal yang sama kembali terjadi. Meskipun strategi lob dan bola silang Lanny/Fadia terbukti mampu membuahkan poin, upaya itu masih belum cukup untuk mengejar ketertinggalan mereka dari lawan. Gim kedua pun dimenangkan wakil China dengan 21-11. (djo)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama