Perspectives News

Eksis di Porjar dan Mentradisikan Emas di Event Nasional Merupakan Hasil Rakerprov Kodrat Bali

 

Sekum Pengprov Kodrat Bali Anak Agung Bagus Tri Candra Arka menyebut dalam rakerprov baru lalu menghasulkan dua keputusan penting mengenai olahraga full body contact ini. (Foto: Dok. perspectives)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Pengurus Provinsi (Pengprov) Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali belum lama ini menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov). Ada dua keputusan penting yang dikeluarkan dalam pertemuan dengan Pengurus Kabupaten/Kota Kodrat se-Bali tersebut.

Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Kodrat Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Sabtu (25/1/2025) menjelaskan dua keputusan tersebut, pertama agar bela diri tarung derajat tetap eksis di kalangan siswa dari tingkat SD, hingga SMA/SMK. Sehingga harus rutin mengikutsertakan atlet dalam kejuaraan antar pelajar atau Porjar, serta mendirikan ekstrakurikuler di berbagai sekolah di Bali.

"Karena Porjar itu memiliki peran yang sangat penting. Dengan adanya Porjar, artinya pendidikan dan pembinaan usia dini terlaksana dengan baik," kata Tri Candra Arka yang akrab disapa Gung Cok ini.

Bagi pihaknya, ini adalah proyeksi jangka panjang dan bertahap. Dari Porjar, kemudian menuju Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), Porprov Bali, kemudian Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Jadi itu proyeksi jangka panjang pembinaan dan prestasi agar tarung derajat eksis dan beri kontribusi positif bagi Bali dalam setiap ajang PON," tegasnya.

Gung Cok yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali Ini menambahkan, keputusan kedua yakni Kodrat Bali menargetkan dalam ajang nasional di tahun 2025 ini, tarung derajat tetap menjaga tradisi medali emas.

Kata Gung Cok, ada dua agenda nasional di tahun ini yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas).

"Juara di Porjar Bali tahun ini akan kami siapkan untuk Popnas tersebut. Lalu untuk Pomnas, kami menginstruksikan kepada seluruh pelatih untuk mendata atletnya yang masih kuliah," tegasnya.

Dalam keputusan kedua itu juga turut disinggung persiapan Porprov Bali 2025 mendatang terutama kelas yang dipertandingkan.

"Khusus di kelas tarung putra-putri masih mengacu pada PON 2024. Namun sekarang ada tambahan 2 seni gerak putra-putri. Umur minimal dan maksimal di kelas tarung yakni 15 sampai 27 tahun. Sedangkan di seni gerak minimal 14 tahun," tandas Gung Cok yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Bali ini. (*/djo)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama