Perspectives News

Buntut Kasus Gigitan Positif Rabies, Puluhan HPR di Vaksinasi Emergensi di Jembrana


Puluhan Hewan Penular Rabies (HPR) di wilayah Desa Berangbang, Kecamatan Negara, divaksinasi emergensi oleh petugas dari Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana. (Foto: Dok/Keswan-Kesmavet Jembrana)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Puluhan Hewan Penular Rabies (HPR) di wilayah Desa Berangbang, Kecamatan Negara, divaksinasi emergensi oleh petugas dari Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana.

Vaksinasi ini, buntut gigitan anjing positif rabies yang terjadi akhir Desember 2024 lalu sehingga, awal tahun 2025, tercatat satu kasus gigitan anjing positif rabies di Kabupaten Jembrana.

Anjing menggigit korban bernama Ni Putu Wilantini (38) asal Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana pada bagian tangan dan kaki.

Pelaksana Tugas Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025) menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada 22 Desember 2024. Korban saat itu hendak memindahkan motor di halaman rumah, tiba-tiba diserang seekor anjing liar.

"Anjing jantan tersebut kemudian menggigit tangan dan kaki korban. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR)," ungkapnya.

Dikatakan, karena akhir tahun, proses pemeriksaan sampel otak di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar agak terhambat. Hasilnya baru keluar pada 3 Januari 2025, sehingga data kasus positif masuk di awal tahun 2025 ini.

"Itu kasusnya di akhir Desember lalu, tapi data masuk bulan Januari ini," imbuhnya.

Buntut gigitan positif ini, pihaknya langsung menggelar vaksinasi emergensi atau massal darurat yang telah dilakukan di sekitar lokasi gigitan selama dua hari pada 6 dan 7 Januari 2025 lalu.

"Dengan hasil sebanyak 77 ekor HPR telah divaksinasi emergency di sekitar lokasi gigitan dengan melakukan penyisiran di lapangan," ungkapnya.

Saat ini, kata dia, data kasus rabies tahun 2024, tercatat sebanyak 54 kasus positif rabies tersebar di 27 desa/kelurahan di Jembrana.

Kecamatan Mendoyo menjadi daerah dengan kasus tertinggi, yaitu 23 kasus. Lonjakan kasus rabies terjadi sejak 2022 lalu karena terkendalanya program vaksinasi akibat pandemi Covid-19. Namun kasus positif 2024 menurun dibanding tahun sebelumnya.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan setiap kasus gigitan hewan penular rabies. Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin dan menghindari kontak langsung dengan hewan liar. Ketika terkena gigitan anjing liar, segera basuh luka dengan air mengalir dan segera datang ke Puskesmas terdekat," tandasnya. (dik)

 

 

 

Keterangan foto :

Puluhan Hewan Penular Rabies (HPR) di wilayah Desa Berangbang, Kecamatan Negara, divaksinasi emergensi oleh petugas dari Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana. Vaksinasi ini, buntut gigitan anjing positif rabies yang terjadi akhir Desember 2024 lalu.  (Foto:dok. Keswan-Kesmavet Jembrana)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama