Eric Rossi Priyo Nugroho (tengah) dengan Mustafrizal dan Hamidi Hamid saat menggelar temu media rutin, di Denpasar, Selasa (24/12/2024). (Foto: Perspectives)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pengguna kendaraan listrik di Bali meningkat cukup signifikan. Kondisi ini karena didukung Pemerintah Indonesia yang memberikan insentif pajak untuk memacu peningkatan pengguna kendaraan listrik.
“Pemerintah memberikan insentif pajak untuk memacu peningkatan pengguna kendaraan listrik di Bali khususnya. Akhir September saja, ada 8.019 kendaraan listrik yang teregistrasi di Bali,” terang General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho pada temu media rutin, di Warung Mina, Renon, Denpasar, Selasa (24/12/2024).
Didampingi Mustafrizal, Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) UID Bali dan Hamidi Hamid, Senior Manager Komunikasi dan Umum PT PLN (Persero) UID Bali, Eric menambahkan, terjadi peningkatan pengguna kendaraan listrik di Bali cukup signifikan bahkan hingga dua kali lipat.
“Per 30 September ada 8.019 kendaraan listrik yang teregistrasi di Bali. Motor ada 6.870 unit, kendaraan roda tiga ada 57 unit, mobil listrik ada 1.092 unit. Peningkatannya cukup signifikan,” beber Eric seperti mengutip data dari Kepala Bidang Keterpaduan Moda Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Kadek Mudarta saat memastikan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Menurutnya, yang mendorong peningkatan kendaraan listrik adalah salah satunya terkait isu lingkungan dan bervariasi desain serta suplai kendaraan listrik serta adanya insentif pembelian kendaraan dari pemerintah.
"PLN telah menyiapkan SPKLU dalam jumlah yang cukup. Jadi masyarakat termasuk wisatawan tidak usah ragu-ragu dalam menggunakan kendaraan listrik saat libur Natal dan Tahun Baru karena SPKLU sudah tersedia secara merata di wilayah Bali," ujarnya.
Bahkan, lanjut Eric, telah disiapkan regu petugas yang terus berkeliling memastikan SPKLU bisa digunakan khususnya akhir tahun atau peak season seperti saat ini.
“Bali menjadi tujuan wisata wisatawan domestik, luar negeri, dan libur anak sekolah. Jadi masyarakat tidak perlu was-was saat liburan menggunakan kendaraan listrik karena semua tempat sudah terkover SPKLU di Bali,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik, PLN juga melengkapi SPKLU dengan aplikasi yang dapat memantau ketersediaan SPKLU.
“PLN telah menyiapkan aplikasi PLN Mobile untuk memantau di titik mana terjadi antrean, atau di mana SPKLU yang unavailable atau sedang offline,” sebutnya.
Kesiapan SPKLU PLN dalam menyambut Nataru mendatang diapresiasi Kepala Dinas Pariwisata, Tjokorda Bagus Pemayun.
Ia mengatakan, Bali sebagai destinasi pariwisata membutuhkan mobil listrik karena ramah lingkungan.
Menurutnya, kecenderungan wisatawan di masa depan akan mencari wisata yang menyehatkan dan Bali sudah siap untuk menjawab kebutuhan itu.
“Bali adalah jawabannya, karena regulasi dan sarana prasarana sudah disiapkan. Tentu ini luar biasa untuk meningkatkan Bali sebagai tempat wisata yang berkualitas dan bermartabat,” ujarnya.
Ia pun mendorong semua pihak untuk sama-sama menjaga Bali yang berkualitas. “Tak hanya pemerintah namun juga swasta dan masyarakat, termasuk media agar dapat menyebarluaskan informasi terkait SPKLU yang ada di Bali,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan menyampaikan, Disnaker ESDM ditugaskan Gubernur untuk mempercepat ekosistem Electric Vehicle (EV) sesuai dengan Surat Edaran nomor 17 tahun 2024 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Provinsi Bali.
Pihaknya juga menekankan bahwa edaran ini dapat menjadi rujukan bagi investor dan calon investor yang ingin bekerja sama dengan PLN atau sub holding PLN. (lan)