Dukung Green Election, KPU Bali menanam 67.690 pohon yang berlangsung serentak pada Kamis (7/11/2024). (Foto: KPU Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Dalam rangka mendukung Green Election, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menanam 67.690 pohon yang berlangsung serentak pada Kamis (7/11/2024) dan melibatkan berbagai pihak mulai dari siswa SMA, mahasiswa, hingga instansi pemerintah.
Adapun jenis pohon yang ditanam seperti bibit bunga cempaka, pohon sawo, dan sirsak.
"Jadi hari ini, kita akan mengajak dengan seluruh anak-anak SMA dan juga perguruan tinggi, instansi-instansi terkait, dan juga seluruh masyarakat terutama para pemilih untuk bisa menanam pohon. Karena kami ibaratkan bahwa proses penanaman pohon ini seperti kita menanam proses demokrasi kita, mengingatkan kita karena dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Bibitnya dari kita, ditanam oleh kita, dan hasilnya juga akan kita yang menikmati," ujar Komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan.
Mantan Ketua KPU Kota Denpasar itu menargetkan 250 ribu pohon yang bakal ditanam.
Selain upaya penghijauan, KPU Bali juga berkomitmen menggantikan jumlah pohon yang ditebang untuk pembuatan surat suara. Dengan total pemilih mencapai 3.283.893 orang, diperlukan sekitar 7 juta surat suara yang menggunakan bahan dari kulit pohon.
"Melibatkan semua pihak, dan semoga itu bisa tercapai, tapi setidaknya 30% dari jumlah target itu sudah dipenuhi dari kami penyelenggara pemilu," jelas John.
Di sisi lain, untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Provinsi Bali 2024, KPU Bali telah mengimplementasikan mitigasi terhadap logistik Pemilu.
Pihak KPU memastikan semua logistik, termasuk surat suara dan perlengkapan lain, terlindungi dari kelembapan dan faktor cuaca, dengan pengawasan ketat di setiap gudang penyimpanan serta melakukan koordinasi bersama BMKG.
"Untuk logistik surat suara, semua sudah terdistribusi ya, semua sudah terdistribusi ke sembilan kabupaten/kota," tambah John.
Selain itu, KPU Bali mendorong pelaksanaan Green Election sejak awal Pilkada berlangsung, termasuk dalam upaya penertiban penggunaan baliho dan spanduk yang tidak ramah lingkungan.
"Kalau kita bicara misi Green Election, ini kan misi bersama yang bisa kita wujudkan bersama dengan kesadaran. Kita ingin mengingatkan itu. Kita tidak bermain di sampah plastik saja, kita juga proses penanaman pohon. Nah mudah-mudahan dalam proses 2 minggu sampai menuju pelaksanaan hari tenang yang kita mulai sampai tanggal 23 November ini adalah penutupan kampanye. Jadi proses yang pemasangannya tidak sesuai tempatnya itu, sudah dilakukan proses penertiban," pungkas John.