Tunggal putra Jonatan Christie harus puas sebagai runner up China Masters 2024 setelah kalah dua gim dari Antonsen, 15-21, 13-21 Minggu (24/11/2024). (Foto: PP PBSI)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS - Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengevaluasi penampilannya secara keseluruhan pada partai puncak turnamen BWF Super 750 China Masters 2024 di Shenzhen, China, Minggu (24/11/2024).
Dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Jonatan mengatakan berlaga sampai di final saja tidak cukup meski secara keseluruhan penampilannya pada pekan ini cukup baik. “Puji Tuhan, Tuhan membantu banyak sekali,” imbuhnya.
Pemain unggulan keenam itu harus mengakui keunggulan wakil Denmark Anders Antonsen setelah kalah di partai puncak melalui dua gim langsung dengan skor 15-21, 13-21.
“Memang strategi dan pola permainan yang diperagakan Antonsen hari ini sangat efisien, saya banyak terbawa tempo dia jadinya kurang sabar, terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Selain itu, dia bermain sangat safe, sangat tenang dari serangan maupun bertahan,” jelas juara All England Open 2024 itu.
Ia melanjutkan, penampilannya yang kurang memuaskan di turnamen BWF Super 500 Kumamoto Masters 2024 di Jepang pekan lalu, membuatnya memetik pelajaran sehingga mampu mencapai babak final.
“Tapi dari hari ini saya juga belajar lagi, permainan tadi sangat di bawah performa terbaik saya,” kata Jonatan.
Pada gim pertama, misalnya, Jonatan terlihat cukup kesulitan untuk menguasai kontrol di lapangan. Hal itu terbukti saat kedua pemain memasuki pertengahan laga, Jonatan tertinggal cukup jauh dengan skor 6-16.
Meski kemudian sempat mengejar hingga 11-16 namun Antonsen menutup gim pertama dengan 21-15.
Gim kedua meski sempat memimpin 8-6, namun Antonsen tidak rela dan merebutnya hingga interval gim kedua dengan 11-8.
Selepas itu, Jonatan masih berusaha memegang kontrol permainan dengan menerapkan serangan-serangan yang lebih agresif.
Namun, lawan mampu menangkis strategi yang diterapkan oleh Jonatan dan gim kedua pun dimenangkan oleh Antonsen dengan skor 21-13 dalam tempo 51 menit.
“Beberapa pertandingan secara hasil cukup baik tapi yang tadi saya bilang, sampai semifinal atau final saja belum cukup kalau tidak juara. Itu yang masih mengganjal di hati,” pungkasnya. (djo)