Evensius Suban Ola, pekerja yang meninggal mendadak di tempat kerjanya di kawasan Pahang, Malaysia Barat, Sabtu (2/11/2024). (Foto: RSN)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Evensius Suban Ola yang akrab dipanggil Even (53), asal Desa Redontena, Kecamatan Keluba Golit, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT dikabarkan meninggal dunia mendadak di tempat kerjanya di kawasan Pahang, Malaysia Barat, Sabtu (2/11/2024) dini hari sekitar jam 02.00 waktu setempat.
Bao, warga Adonara yang juga rekan almarhum di Pahang mengatakan, sebelum meninggal Even sempat mengabarkan kondisi kesehatannya kepada salah seorang teman, minta datang menemuinya.
"Setelah kami buka WA-nya baru tahu sekitar jam 1 dini hari dia minta seorang teman datang karena dia muntah-muntah dan kondisinya lemah. Kami datang jam 3 dia sudah tidak ada," kata Bao ketika dihubungi per telepon selularnya, Sabtu (2/11/2024) siang.
Menurut Bao, saat ini jenazah Even sudah ada di rumah sakit setempat untuk penanganan lebih lanjut. Selama di Pahang, almarhum memiliki semua dokumen legal. “Paspornya resmi, visa juga masih berlaku dan ada asuransinya juga," kata Bao.
Atas permintaan keluarga di Redontena, informasi kematian Evensius Suban Ola ini segera direspon Rahman Sabon Nama di Bali yang segera mengontak KJRI Johor Bahru terutama di Bagian Perlindungan WNI, termasuk kontak langsung dengan Jati Heri Winarto, Konselor Konsulat/Koordinator KJRI Johor Bahru.
Sebenarnya ada harapan masalah ini segera diketahui pihak KJRI Johor Bahru, yakni melalui aplikasi KSATRIA, Asistant Virtual KJRI Johor Bahru. Aplikasi ini memungkinkan siapa saja WNI di Malaysia untuk mengadukan persoalan yang dihadapinya melalui pesan WhatsApp.
"Saya sudah mengisi data yang diminta tetapi pada akhirnya saya kesulitan karena tidak tahu nama perusahaan, pemilik perusahaan dan nomor kontak majikannya. Keluarga Adonara yang mengurus jenazah almarhum juga tidak tahu. Ada manajernya tadi datang, tapi dia keburu ke rumah sakit untuk urus otopsi sehingga aplikasi tersebut tidak saya lanjutkan," terang Rahman lagi.
Terbaru, dikabarkan pihak asuransi akan menyerahkan keputusan pemulangan jenazah kepada pemilik perusahaan.
"Tapi saya minta KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Johor Bahru tidak lepas tangan. Kawal proses pemulangan jenazah ke Adonara, Flores Timur. Saya juga sudah koordinasi dengan Kepala BP3MI Kupang Ibu Suratmi Hamida untuk membantu proses ini. Beberapa dokumen yang diminta Ibu Hamida juga saya sudah kirim," pungkas Rahman Sabon Nama. (rls)