Penampilan Topeng Kolosal yang dibawakan Paguyuban Seniman Kota Denpasar yang berjudul Chandra Bairawa di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Rabu (20/11/2024). (Foto: Humas Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Bhakti Penganyar serangkaian Karya Padususan Agung dan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Denpasar kembali menghadirkan hiburan Topeng Kolosal yang dibawakan Paguyuban Seniman Kota Denpasar, berjudul Chandra Bairawa, Rabu (20/11/2024).
Koordinator Pementasan, I Putu Adi Sujana saat dijumpai di sela pementasan menjelaskan, cerita Chandra Bhairawa barawal dari Raja Yudistira yang sudah resmi bertahta di Kerajaan Astina Pura yang melaksanakan pemerintahan dengan paham Siwa yang senantiasa mengaplikasikan ajaran Siwa dalam memimpin kerajaan.
Sementara, di Kerajaan Dewangkara dengan Rajanya bernama Chancra Bhairawa yang menganut paham budha. Dimana, pengamalan ajaran agama lebih kepada meningkatkan aktualisasi diri yang memiliki sedikit perbedaan dengan paham siwa. Akibat perbedaan ini, akhirnya Dewa Siwa turun memediasi keduanya.
“Dengan adanya paham Siwa yang berdasarkan karma Sandiyasa dan Budha yang berdasarkan Yoga Sandiyasa harus dilaksanakan secara seimbang menuju Moksatram Jagadhita,” ujarnya.
Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Narta selaku Panitia Bidang Walen mengatakan, selama Bhakti Penganyar Karya di Pura Agung Jagatnatha, turut digelar berbagai wewalen. Hal ini untuk memberikan hiburan bagi masyarakat yang tangkil.
“Wewalen ini dilaksanakan untuk menambah khidmat upacara dan ngeramen, serta selain itu sebagai hiburan bagi pemedek yang tangkil,” ujarnya. (ags/hum)