Pemkot Denpasar menggelar sosialisasi pengendalian inflasi daerah dengan menyasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (21/10/2024). (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kota Denpasar menggelar sosialisasi pengendalian inflasi daerah dengan menyasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (21/10/2024).
Kegiatan tersebut dilaksanakan guna menjaga stabilitas inflasi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025.
Hadir dalam kesempatan tersebut Andy Setyo Biwado, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Suudi Mut’im, Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Bali, Andri Yudhi Supriadi, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Denpasar dan Pimpinan OPD yang tergabung dalam TPID Kota Denpasar serta instansi terkait lainnya.
Andri Yudhi Supriadi, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Denpasar dalam paparannya menyampaikan, inflasi di Kota Denpasar masih terkendali sebesar 2,99 (September 2024 terhadap September 2023 atau year on year /yoy) . Hal ini dapat dilihat dari harga barang kebutuhan pokok yang dapat terjaga, kecuali beberapa komoditas terlihat mengalami kenaikan harga seperti cabai rawit dan daging ayam serta bawang merah.
Dijelaskan Yudhi Supriadi, komoditas tersebut secara historis memang cenderung mengalami kenaikan pada akhir tahun dan memberikan andil tinggi pada inflasi di Kota Denpasar.
“Komoditas yang menjadi penyambung inflasi akhir tahun bisa dipersiapkan sejak dini ketersediannya sehingga bisa mengurangi dampaknya terhadap inflasi,” ujarnya.
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, I G N Raini menyampaikan beberapa langkah antisipatif yang dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kota Denpasar.
Langkah dan strategi tersebut yakni pelaksanaan Pasar Murah/Bazzar Pangan untuk Komoditas yang berpotensi naik, pengembangan gerai alternatif milik Perumda, peningkatan cadangan pangan melalui kerjasama antardaerah, dan peningkatan ketahanan pangan rumah tangga melalui urban farming.
“Dengan berbagai langkah dan strategi yang sudah dirancang TPID Kota Denpasar ini, diharapkan harga bahan pangan menjelang Nataru dapat terkendali sehingga kita akan mampu menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok,” ujarnya.
Sementara itu, I Wayan Putra Sarjana menyampaikan, adanya kegiatan sosialisasi ini semakin menguatkan sinergitas dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, kita akan mampu menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup untuk seluruh masyarakat denpasar.
“Kolaborasi yang kuat dapat menjaga stabilitas harga da ketersediaan bahan pokok,” ujarnya. (yok)