Chris Rianto, founder Paramatex (tengah) pada presscon di Showroom Paramatex, di Jln. Imam Bonjol, Denpasar, Sabtu (26/10/2024). (Foto: Perspectives)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Paramatex, supplier kain terkemuka di Bali kembali menggelar Bali Fashion Network (BFN) 2025. BFN yang digelar untuk ketiga kalinya ini, telah menjadi platform strategis bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjalin hubungan dengan mitra potensial dan meningkatkan daya saing di industri fashion.
“BFN 2025 yang digelar untuk tahun ketiga ini sekaligus membuktikan komitmen Paramatex untuk menjadi platform strategis bagi UMKM untuk memperluas jaringan, menjalin hubungan dengan mitra potensial, mendapatkan wawasan industri serta meningkatkan daya saing mereka di industri fashion,” jelas Chris Rianto, founder Paramatex pada presscon di Showroom Paramatex, di Jln. Imam Bonjol, Denpasar, Sabtu (26/10/2024).
Chris menambahkan, BFN 2025 diyakini bakal jauh lebih meriah karena jumlah peserta mencapai 51 UMKM, sementara pada BFN 2023 lalu, peserta lebih dari 30 UMKM dan di BFN 2022 hanya 18 peserta.
“Setiap tahun jumlah peserta terus meningkat bahkan BFN 2025 yang bakal digelar pada 2 Nopember 2024 di ICC Bali, kami batasi 51 peserta saja mengingat keterbatasan tempat yang ada, walaupun sebenarnya banyak yang ingin berpartisipasi,” jelas Chris.
Chris menambahkan, BFN 2025 tidak sekedar menjadi ajang pamer produk tetapi juga menciptakan ruang untuk pertukaran ide dan kolaborasi dengan fokus pada jaringan bisnis dan inovasi.
“Acara ini membantu UMKM untuk terhubung dengan pelanggan baru dan mitra bisnis potensial. Peserta juga dapat mengikuti diskusi interaktif dan sesi edukatif dari para ahli industri tentang praktik terbaik dan strategi berkelanjutan. Peserta akan diberikan wawasan tentang tren terbaru, pemasaran digital dan strategi bisnis efektif untuk mendukung keberlanjutan usahanya,” jelas Chris.
Menurut Chris lagi, BFN dirancang untuk menjadi ekosistem inklusif yang mendukung semua pelaku bisnis. “Kami ingin memastikan setiap usaha kecil memiliki akses ke informasi dan peluang yang diperlukan untuk berkembang dan bersaing di pasar global,” lanjutnya.
Menjalin relasi bisnis dengan banyak mitra, menurut Chris, adalah bentuk perpaduan kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan, dengan harapan bahwa hal ini akan membawa dampak positif yang nyata, baik untuk lingkungan maupun perkembangan bisnis fashion di Indonesia.
Keterlibatan Paramatex di gelaran BFN 2025, tambah Chris, tujuan utamanya bukan sekadar menjual kain, tetapi menjembatani semua pihak yang terlibat dalam industri fashion, mulai dari desainer hingga produsen untuk bersama-sama tumbuh dan berkembang.
Di ajang BFN 2025, juga diperkenalkan booth interaktif dimana peserta dapat menjual produk secara langsung, menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan menguntungkan. Kolaborasi lintas sektoral ini memungkinkan UMKM menjalin hubungan bisnis yang berkelanjutan dan membawa bisnis mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
“Dengan visi menciptakan ekosistem fashion yang dinamis, BFN 2025 mendorong UMKM untuk terus berinovasi dan mencari peluang baru. Kami percaya bahwa pertumbuhan industri fashion harus melibatkan semua pihak terutama pelaku usaha kecil yang merupakan tulang punggung ekonomi kita,” tutup Chris. (zil)
“Dengan pendekatan yang berfokus pada kerjasama dan keberlanjutan, Paramatex menjadi penggerak penting dalam membentuk masa depan yang lebih cerah bagi industri fashion di Bali,” tutup Chris Rianto didampingi Tami, Manager Marketing Paramatex.