Glagalinggah Amphitheater, fasilitas baru bagi pengunjung yang ingin menggelar berbagai acara. (Foto: perspectives)
BANGLI, PERSPECTIVESNEWS- Hutan Pinus Glagalinggah merupakan salah satu wahana rekreasi yang menawarkan alam yang masih asri. Disebut hutan pinus karena memang pepohonan yang ada adalah pohon pinus yang masih sangat terjaga keasrian dan keindahannya.
Hutan ini sangat cocok bagi anda yang menyukai wisata alam. Lokasi hutan pinus ini berada di utara Bali, yaitu tepatnya di Jalan Manikliyu, Desa Adat Glagalinggah, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Untuk sampai ke Hutan Pinus Glagalinggah ini, hanya menempuh waktu perjalanan sekitar 2 jam dengan menempuh jarak sekitar 57 Km.
Tempat ini menawarkan pengalaman unik yang berbeda dari kebanyakan destinasi wisata di pulau ini. Dengan suasana yang tenang, pepohonan pinus yang menjulang tinggi, dan pemandangan yang serba hijau, Hutan Pinus Glagalinggah menjadi tempat yang sempurna untuk melepaskan diri dari kejenuhan sehari-hari.
Hutan Pinus Glagalinggah dibuka setiap hari Senin sampai dengan Minggu, dari pukul 08.00 - 18.00 WITA.
Untuk masuk ke dalam tempat wisata ini, anda dikenakan tiket masuk sebesar Rp.10.000,00 per orang. Dengan harga tiket tersebut, anda sudah dapat mengeksplor seluruh tempat yang ada di hutan pinus dengan luas mencapai 51 hektar itu.
Jangan khawatir, jika anda ingin berlama-lama mengelilingi hutan, anda tak akan tersesat karena anda akan diberikan peta area sehingga tidak ada kesulitan saat menjelajah. Untuk pengalaman terbaik, disarankan untuk mengunjungi tempat ini pada pagi atau sore hari untuk menikmati pemandangan matahari terbit atau terbenam yang menakjubkan.
Hutan Pinus Glagalinggah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area parkir, toilet, tempat istirahat, dan area piknik, bahkan dihutan ini dilengkapi juga dengan area theater yang cukup luas untuk anda yang ingin melakukan pementasan theater dengan suasana hutan yang tenang dan asri ini.
Jika sebelumya Glagalinggah sudah memiliki beberapa item wisata seperti jembatan gantung, berkemah, bersepeda, prewedding, tracking, dll, kini makin dilengkapi dengan adanya amphitheater. Namanya Glagalinggah Amphitheater.
Fasilitas ini sengaja dibuat untuk pengunjung yang ingin menggelar acara khusus seperti musik, tari, atau ekspresikan budaya lainnya dan bisa juga digunakan sebagai tempat pertemuan, Ultah atau reuni.
Stakeholder Relation Manager AQUA Mambal I Nyoman Arsana menambahkan, Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah ini diharapkan juga menjadi wadah edukasi bagi masyarakat Desa Adat Glagalinggah sekaligus wisatawan yang berkunjung.
Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah tak hanya sebagai salah satu tujuan wisata tetapi juga sarana edukasi. (Foto: perspectives)
“Pendampingan yang kami lakukan telah membuahkan hasil dengan lingkungan yang terjaga baik oleh masyarakat dengan kearifan lokalnya. Potensi tersebut menjadikan Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah sebagai salah satu tujuan wisata. Kami akan terus mendorong kebaikan tersebut supaya bisa menginspirasi lebih banyak orang,” ungkap Arsana kepada perspectivesnews.com, Sabtu (19/10/2024).
Dalam pelaksanaannya, sambung Arsana, pihaknya menggandeng Yayasan Sahabat Timur Indonesia sebagai mitra di lapangan, mahasiswa, media dan warga desa tentunya.
Hutan Pinus Glagalinggah ini dikelola oleh Kelompok Tani Hutan Glagalinggah sesuai dengan persetujuan Perhutanan Sosial dari Kementrian dan Lingkungan Hidup.
Pada pengelolaan hutan pinus ini menggunakan konsep pengelolaan tree adopted program yaitu, setiap pohon yang tumbuh di kawasan Hutan Pinus Glagalinggah dikelola dengan konsep adopsi pohon.
Pohon yang diadopsi pun bervariasi, baik pohon besar maupun yang baru ditanam, sehingga masyarakat dapat turut ikut serta mengadopsinya. Tersedia kurang lebih 5.987 pohon dewasa siap adopsi dari sekitar 30.000 pohon di kawasan Hutan Pinus Glagalinggah ini. (zil)