Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin berpose bersama penerima sertifikasi sekaligus peluncuran "Si Kencana Duta Bali", Jumat (27/9/2024) (Foto: BPBD Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyerahkan Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana bagi Dunia Usaha Pariwisata Bali (Si-Kencana Duta Bali), Jumat (27/9/2024) di Ruang Rapat Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali sekaligus launching Si-Kencana Duta Bali.
Kalaksa BPBD Bali, I Made Rentin menyampaikan sebanyak 8 hotel berhasil memperoleh sertifikasi, sedangkan 13 hotel lainnya telah menjalani proses re-sertifikasi.
Sertifikasi ini diberikan secara gratis sebagai bentuk dukungan terhadap kesiapsiagaan bencana di sektor pariwisata.
Sebagai target jangka panjang, diharapkan pada Mei 2026, 50% hotel di Bali telah melaksanakan sertifikasi ini. Program ini mendapat apresiasi dan dukungan dari dua instansi penting, yakni BNPB dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Rencananya, akan diterbitkan surat edaran bersama untuk memperkuat program ini secara nasional. Saat ini, lima provinsi prioritas lainnya, yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berkomitmen untuk mengikuti kebijakan sertifikasi yang diterapkan di Bali.
Dewa Made Indra mengucapkan terima kasih atas partisipasi hotel-hotel yang terlibat dalam program sertifikasi ini yang didedikasikan untuk kesejahteraan masyarakat Bali. Ia menyampaikan, sertifikasi ini dapat menjadi nilai tambah dalam promosi bagi hotel-hotel di Bali.
“Membangun kesiapsiagaan sebagai upaya preventif itu sangat penting. Sertifikasi ini menjadi krusial mengingat secara ilmiah, Bali berada di jalur gempa megathrust sehingga kesiapsiagaan perlu dikembangkan baik dari segi fisik, seperti ketangguhan infrastruktur hotel, maupun pengetahuan terkait kebencanaan,” ucap Dewa Made Indra.
Menurut dia, hotel diprioritaskan karena kapasitasnya yang besar dalam menampung tamu, terutama di wilayah pantai yang rentan terhadap potensi tsunami, serta karena peran pentingnya dalam sektor pariwisata Bali. (djo)