Maria Nathalia Londa usai meraih medali emas lompat jangkit PON XXI/2024, Senin (16/9/2024) berpamitan dari dunia atletik Bali karena usia. (Foto: Tim Atletik Bali)
MEDAN, PERSPECTIVESNEWS - Bali boleh jadi akan kehilangan potensi medali emasnya pada PON XXII/2028 di NTB dan NTT. Itu, lantaran atlet lompat jauh dan jangkit langganan meraih medali emas, Maria Natalia Londa telah resmi berhenti sebagai atlet terhitung selesainya PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
Ditemui di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Senin (16/9/2024), Maria Londa kembali menegaskan kalau dirinya tidak lagi menjadi atlet setelah PON XXI.
“Ya, saya berhenti sebagai atlet karena faktor usia, tetapi saya akan membantu sebisa mungkin menemukan talenta-talenta baru sebagai pengganti saya,” ujarnya.
Maria Londa sendiri di PON XXI/2024 mempersembahkan dua medali emas untuk kontingen Bali, masing-masing dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit.
Maria Londa bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan atas capaian yang sudah didapatkannya hingga saat ini. Yang mana, pada nomor lompat jangkit PON XXI/2024 ini, dirinya berhasil mencatatkan lompatan sejauh 13,75 meter sekaligus memecahkan rekornya sendiri di PON sebelumnya yang hanya mencapai 13,60 meter.
"Puji Tuhan untuk hasil ini. Bersyukur masih ada di titik ini suport yang luar biasa dari seluruh jajaran, baik dari rekan-rekan sesama atlet, PASI dan lainnya. Saya berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan itu," ungkapnya.
Menurut dia, sesuai aturan untuk atlet lompat jauh dan lompat jangkit yang boleh berlaga di PON maksimal 35 tahun. Maka, PON XXI/2024 ini merupakan PON terakhirnya dan memberikan kado istimewa terakhir kalinya untuk Bali, yakni emas dan rekor baru dalam event bergengsi itu.
"Ini terakhir saya membela Bali di PON. Karena faktor usia di PON berikutnya sudah melewati batas. Saya berterima kasih untuk semua dukungan yang datang dari segala lini selama ini," imbuhnya.
Meski tidak bisa membela Bali di PON, Maria Londa mengaku selalu siap jika dipanggil Timnas untuk mengikuti berbagai kejuaraan internasional, termasuk SEA Games. Dia juga berpesan untuk adik-adiknya di atletik untuk terus berjuang membela dan mengharumkan nama Bali ke depannya.
"Saat ini sudah ada regenerasi atlet yang sangat baik, semoga mereka berlatih secara tekun dan memberikan yang terbaik untuk Bali. Kalau saya, kalau dipanggil dan dikasi kepercayaan, saya siap ke SEA Games," tuturnya.
Sementara Sekretaris Umum KONI Bali, I Nyoman Yamadhiputra mengaku bangga dan bersyukur Maria Londa memecahkan rekor atas namanya sendiri dengan catatan 13,75 meter. Mudah-mudahan ini kado istimewa buat Maria, karena sebentar lagi mengakhiri karirnya. "Ini rangkaian terbesar seumur hidup, bahwa Maria tidak terkalahkan dalam hal lompat jauh dan lompat jangkit. Tentunya ini kado istimewa," katanya.
Dengan capaian itu, Yamadhiputra berharap ada regenerasi, termasuk salah satu atlet lompat jangkit, Rani yang pada PON XXI/2024 ini mencatatkan lompatan sejauh 12,26 meter. Dengan adanya Rani ini, diproyeksi untuk menggantikan atau menyusul capaian Maria Londa. "Mudah-mudahan bisa mengikuti jejaknya. Rani juga akan dilatih oleh Maria. Semoga ke depannya Maria akan menularkan kemampuannya," pungkasnya (djo)