Pesilat Bali Kadek Andre Nova Pradaya saat dikalahkan pesilat Jateng Ginting Baharuddin Putra di kelas D Putra PON XXI/2024 Aceh-Sumut di GOR Veteran Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (13/9/2024) (Foto: djo)
MEDAN, PERSPECTIVESNEWS - Hasil minor didapat tim silat Bali di ajang PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Satu-satunya pesilat yang diharapkan mendulang medali emas, Kadek Andre Nova Prayada dikandaskan oleh pesilat Jawa Tengah Ginting Baharuddin Putra.
Bertanding di partai final kelas D Putra, di GOR Veteran, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (13/9/2024), Kadek Andre harus mengakui kedigdayaan Ginting Baharudin dengan skor telak 6-17.
Dengan kekalahan itu praktis tim silat Bali hanya pulang membawa 3 medali perak. Prestasi PON XXI ini menurun dibandingkan torehan PON XX tahun 2021 di Papua, dimana Bali berhasil membawa pulang 1 medali emas.
Masa keemasan silat Bali terjadi saat PON XVIII/2012 Riau dengan membawa pulang 5 medali emas dari nomor seni saja. Selanjutnya di PON XIX/2016 Jawa Barat, Bali mendulang 2 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Kegagalan Kadek Andre meraih emas, membuat kecewa tidak saja atlet yang bersangkutan, namun juga tim pelatih kendati Kadek Andre lolos PON melalui wildcard dari PB IPSI.
Pelatih Tim Pencak Silat PON Bali I Bagus Jagra Winata ditemui usai pertandingan mengaku sangat kecewa dengan gagalnya silat Bali mempersembahkan medali emas.
"Agak kecewa karena banyak poin yang tidak dimasukkan. Begitulah event multi nasional. Kami harus menerima ini. Harus berbenah dan bisa lebih baik lagi ke depannya," terang Jagra Winata.
Ia pun akan melakukan evaluasi untuk menatap PON XXII 2028, NTB-NTT. "Sekali lagi, wasit tidak melihat dari sudut pandang berbeda. Ada nilai yang terdorong jauh, tapi tidak masuk," tegasnya.
Dari pengamatannya, selama berjalannya pertandingan, ada beberapa titik dan sudah diberhentikan oleh wasit, tapi timernya tetap berjalan. Meski menerima keputusan wasit dan juri, dia tetap menyayangkan hal itu terjadi.
Disinggung terkait adanya poin yang tidak dimasukkan dan banyak poin yang dipotong dari atlet Bali, Jagra Winata menjelaskan kalau peraturannya, dua wasit juri mengklik baru bisa masuk poin. Kadang-kadang, lanjut dia, sudut padang dari surut tertentu tidak bisa lihat.
"Harus diakui ada beberapa nilai terdorong jauh, tapi tidak masuk poin. Ini tentunya ada beberapa faktor penyebab. Tapi, kami tetap terima itu dan Bali meraih perak," urainya.
Dengan medali perak dari Kadek Andre Nova Prayada, total tim silat Bali memperolehnya tiga perak. Tiga medali itu diraih dari kategori dua seni dan satu laga. Untuk seni didapat dari ganda Putri dan beregu putra. (djo)