Polda Bali gencarkan patroli Siber mencegah berita hoax jelang Pilkada Serentak 2024. (Foto: Humas Polda Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Polda Bali melakukan berbagai upaya untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di saat tahap penelitian persyaratan, penetapan dan pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2024.
Selain meningkatkan intensitas kegiatan patroli, Polda Bali juga gencar melakukan cooling system dengan melakukan patroli Siber. Patroli Siber dilakukan oleh personel Direktorat Kriminal Khusus dan Bidhumas Polda Bali.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H. mengatakan patroli siber dilakukan untuk mencegah beredarnya berita hoax di dunia maya. Selain itu juga memantau konten-konten bermuatan provokasi yang dapat mempengaruhi suhu politik di wilayah Bali.
"Patroli Siber bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, baik yang terjadi di tengah masyarakat maupun di ruang Siber dengan mengutamakan preemtif dan preventif sehingga suhu politik menjelang Pilkada 2024 tetap sejuk, aman dan damai," kata Kabid Humas, Sabtu (14/9/2024).
Mantan Kapolresta Denpasar ini menjelaskan, hasil patroli Siber pada tahap penelitian persyaratan, penetapan dan pengundian nomor urut ini, belum ditemukan adanya berita hoax maupun konten provokasi di media sosial, hanya baru sebatas kontens yang memperkenalkan para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan partai pendukung yang akan berkontestasi.
"Diprediksi suhu politik akan meningkat dengan saling menjatuhkan di media sosial disaat sudah memasuki tahap kampanye. Polda Bali akan terus memantau medsos, kemudian melakukan counter opini dan take down jika menemukan kontens provokasi atau hoax," tegasnya.
Selaku Kasatgas Humas Ops Mantap Praja Agung-2024, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H. mengajak seluruh masyarakat agar tidak terpecah belah pada saat pelaksanaan Pilkada nanti.
"Mari gunakan media sosial dengan bijak dan selalu menelusuri kebenarannya jika mendapatkan informasi di media sosial. Jangan sampai terjadi perpecahan dan konflik di masyarakat akibat perbedaan dukungan dalam Pilkada Serentak pada 27 November mendatang," imbau Kabid Humas. (bina-pid)