Sekda Alit Wiradana saat menghadiri sekaligus membuka kegiatan pendampingan pemenuhan sistem informasi arsitektur SPBE Versi 2, di Gedung Santi Graha, Denpasar, Rabu (4/9/2024). (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kota Denpasar kembali menggelar kegiatan pendampingan pemenuhan sistem informasi arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Versi 2 yang dibuka Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, di Gedung Santi Graha, Denpasar, Rabu (4/9/2024).
Kadis Kominfos Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Adhi Mertha selaku leading sector pelaksanaan kegiatan ini menjelaskan, penyiapan arsitektur SPBE merupakan tahap awal untuk menuju layanan digital interoperabilitas data pemerintah terintegrasi.
Di dalamnya, akan terdapat proses bisnis perangkat daerah yang terintegrasi dengan penyesuaian terhadap urusan dan fungsi pemerintah, penetapan data induk dan referensi, integrasi layanan digital dengan interoperabilitas data melalui perbaikan manajemen SPBE, dan penyiapan infrastruktur TIK.
Lebih lanjut dijelaskan, di Kota Denpasar, persiapan untuk konsolidasi aplikasi telah dilaksanakan dengan melakukan monev seluruh aplikasi yang ada dan akan dikonsolidasikan pada 1 portal layanan Denpasar Prama Sewaka.
Hal ini mendukung peningkatan pencapaian indeks SPBE di Kota Denpasar semakin meningkat dan pada tahun 2023 indeks SPBE 3,8 dengan predikat sangat baik.
“Kegiatan pendampingan pemenuhan sistem arsitektur SPBE Versi 2 merupakan salah satu langkah untuk dapat mempercepat mewujudkan keterpaduan layanan digital dan interoperabilitas data,” ujarnya.
Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana dalam sambutannya menjelaskan, dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Pemerintah Kota Denpasar terus dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan visi ‘Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju’.
Dikatakan, dengan penyusunan dan pemanfaatan arsitektur SPBE, Kota Denpasar akan menuju ke fase selanjutnya, dimana fase ini ditandai dengan hadirnya layanan inklusif berbasis citizen centric menggunakan konsep transformasi digital nasional, dengan menerapkan sistem pemerintahan yang sederhana, efisien, dan transparan.
“Nantinya bukan lagi membangun aplikasi namun memanfaatkan dan mengintegrasikan aplikasi yang sudah ada dengan prinsip intropabilitas atau berbagi pakai data untuk keterpaduan layanan digital. Di Kota Denpasar, Denpasar Prama Sewaka telah dipersiapkan sebagai layanan utama keterpaduan digital,” ujarnya.
Ditambahkan, sesuai agenda pendampingan Kementrian PAN-RB dalam penyusunan arsitektur melalui SIA SPBE, pihaknya berharap seluruh layanan digital yang ada dapat dipetakan ke dalam arsitektur SPBE sehingga ke depannya keterpaduan layanan digital dapat diwujudkan.
“Untuk itu kami mengajak seluruh perangkat daerah untuk berkolaborasi mewujudkan keterpaduan layanan digital melalui penyusunan arsitektur SPBE Kota Denpasar serta kami menyampaikan terima kasih kepada Kementrian PAN-RB atas waktu yang disediakan kepada Pemerintah Kota Denpasar,” ujar Alit Wiradana. (ags/hum)