Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu (tengah) pada satu kegiatan literasi keuangan kepada anak-anak TK, berkolaborasi dengan IGTKI Kota Denpasar pada 8 Mei 2024. (Foto: OJK Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu menyebutkan, OJK senantiasa berkomitmen mendorong terwujudnya literasi dan inklusi keuangan bagi semua pihak, termasuk bagi penyandang disabilitas sebagai salah satu sasaran prioritas edukasi keuangan dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2021-2025.
Hal itu disampaikan Puji Rahayu dalam update data, di Denpasar, Jumat (27/9/2024).
Diungkapkan Puji Rahayu, dalam rangka memperkecil gap tingkat literasi dan inklusi di Bali dan Nusa Tenggara, OJK terus melakukan bauran strategi yang dilaksanakan antara lain melalui edukasi keuangan secara tatap muka, edukasi keuangan secara online, aliansi strategis, dan juga melalui edukasi keuangan secara tematik.
“Selama tahun 2024 hingga bulan Agustus, OJK Provinsi Bali telah melaksanakan 573 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 51.216 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 234.000 orang,” sebut Puji Rahayu rinci.
Dikatakan, kegiatan edukasi keuangan dilakukan baik oleh OJK sendiri maupun bekerjasama dengan stakeholders melalui program intensifikasi pemanfaatan SiMolek, program 1-3 km care, edukasi segmented kepada pelajar, mahasiswa, dan komunitas disabilitas dan edukasi kepada Finalis Jegeg Bagus yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali.
“Selain itu, dilakukan juga kegiatan edukasi secara online seperti edukasi melalui media sosial yaitu Instagram dan publikasi Iklan Layanan Masyarakat pada radio serta media online yang ada di Provinsi Bali,” tambah Puji Rahayu.
Pada Agustus 2024, OJK melaksanakan kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) dengan tema Perkembangan dan Peluang bagi Gen Z di Industri Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) di Indonesia bertempat di Kantor OJK Provinsi Bali.
Kegiatan DFL dihadiri secara hybrid oleh 232 mahasiswa dari Universitas Udayana, Universitas Mahasaraswati, serta Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali.
“Upaya literasi keuangan tersebut disertai dengan penguatan program inklusi keuangan yang didukung oleh berbagai pihak, diantaranya melalui sinergi dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang melibatkan Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan stakeholder lainnya,” terang Puji Rahayu menambahkan.
Selama tahun 2024 hingga bulan Agustus, TPAKD di Provinsi Bali telah menyelenggarakan 439 kegiatan dengan total peserta sebanyak 27.006 orang. Adapun kegiatan yang diselenggarakan terkait program Kredit/Pembiayan Sektor Prioritas (K/PSP), Bank Goes to School, UMKM Bali Nadi Jayanti, Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), serta Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDa).
Pada Agustus 2024, OJK memberikan apresiasi kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan maupun Pemerintah Daerah dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan dalam bentuk Financial Literacy Award dan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) Award.
Kota Denpasar terpilih sebagai Juara 1 Kategori Wilayah Implementasi KEJAR Terbaik Tingkat Kabupaten/Kota, sementara PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sebagai Juara 1 Kategori Bank Teraktif Pelaksanaan Bank Goes to School Sekolah Luar Biasa. (lan)