Festival Legong Keraton Lasem IX se Bali, merupakan kolaborasi Pemkot Denpasar dengan Puri Agung Denpasar ini digelar di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (21/9/2024). (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Festival Legong Keraton Lasem IX se Bali yang merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Denpasar bersama Puri Agung Denpasar dibuka secara resmi Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang ditandai dengan pemukulan gong di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (21/9/2024).
Pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan menjadi wahana penguatan dan pelestarian kesenian klasik Palegongan, khususnya Tari Legong Keraton Lasem di Kota Denpasar.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Pangelingsir Puri Agung Denpasar, AA Ngurah Wira Bima Wikrama, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, serta undangan lainnya.
Pangelingsir Puri Agung Denpasar, AA Ngurah Wira Bima Wikrama menjelaskan, pelaksanaan Festival Legong Keraton Lasem ini merupakan langkah nyata dalam mendukung dan menguatkan kesenian klasik, khususnya Palegongan di Kota Denpasar dan diharapkan kesenian ini tetap eksis sebagai kesenian klasik yang memiliki ciri khas tersendiri.
Dikatakan, selain melestarikan kesenian Tari Legong Keraton Lasem, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkenalkan sejak dini Tari Legong Keraton Lasem. Hal ini mengingat tarian ini merupakan dasar dari seluruh jenis Tari Bali.
Ditambahkan, lomba ini dikhususkan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dengan materi Legong Keraton Lasem.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk ke-9 ini akan memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Denpasar. Sampai saat ini ada 33 kelompok dengan jumlah peserta sebanyak 99 orang telah terdaftar mengikuti kegiatan ini.
“Harapan kami melalui kegiatan ini dapat mendukung pelestarian kesenian klasik Legong Keraton Lasem di Kota Denpasar,” ujarnya.
Sementara Jaya Negara mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini dengan memberikan apresiasi atas dukungan pelestarian kesenian klasik Bali, khususnya Tari Legong Keraton Lasem ini. Terlebih, kegiatan ini sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.
"Jadi, karena kita visi misi berbasis budaya, maka kegiatan budaya dengan melibatkan pilar-pilar budaya harus terus kita galakkan di masyarakat, termasuk Festival Tari Legong Keraton Lasem ini," ujarnya.
Pihaknya berharap, kegiatan ini mampu mendukung penguatan kesenian klasik Tari Legong yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO. Sehingga upaya pelestarian berkelanjutan harus terus dioptimalkan, baik dari sisi pembinaan hingga penyediaan ruang kreatifitas.
“Semoga kegiatan ini dapat menjaring bibit-bibit serta generasi baru penari Legong, khususnya Legong Keraton Lasem di Kota Denpasar,” ujarnya.
Festival Tari Legong Keraton Lasem ini memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Denpasar. (ags/hum)