Perspectives News

Investor Pasar Modal di Bali Tumbuh Double Digit

 

Ilustrasi kegiatan di pasar modal. (Foto: Ist)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Jumlah investor pasar modal di wilayah Bali masih tetap menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu mencapai double digit dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya.

Dalam update data yang disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Jumat (27/9/2024), jumlah investor saham di Bali pada Juli 2024 sebanyak 130.209 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 22,20 persen yoy.

Demikian juga dengan jumlah investor Reksa Dana dan SBN yang masing-masing tumbuh sebesar 26,23 persen yoy dan 25,31 persen yoy.

Nilai kepemilikan saham di Bali mencapai Rp4,76 triliun atau tumbuh 0,14 persen yoy melandai dibandingkan Juli 2023 yang sebesar 14,56 persen yoy. Sementara itu, nilai transaksi saham sebesar Rp2,14 triliun, tumbuh 12,07 persen yoy, membaik dibandingkan posisi Juli 2023 yang terkontraksi sebesar 26,80 persen.

Sementara itu, terkait Piutang Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan di Bali posisi Juli 2024 masih tumbuh double digit, walaupun dengan laju yang melandai dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan di Bali mencapai Rp10,95 triliun, tumbuh 8,07 persen yoy, lebih rendah dibandingkan posisi Juli 2023 yang tumbuh sebesar 62,30 persen yoy. 

Pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan kepada Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (market share 27,78 persen) serta pembiayaan kepada Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya (market share 13,70 persen).

Di sisi lain, tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan terkendali. Tingkat Non Performing Financing (NPF) posisi Juli 2024 sebesar 0,94 persen, menurun dibandingkan posisi Juli 2023 yang sebesar 1,68 persen.

Untuk penyaluran pembiayaan melalui Modal Ventura di Provinsi Bali sebesar Rp90,78 miliar dengan pertumbuhan sebesar 8,17 persen yoy, melandai dibandingkan Juli 2023 yang tumbuh mencapai 10,28 persen yoy

Tingkat Non Performing Financing (NPF) Modal Ventura posisi Juli 2024 relatif rendah dan terkendali dengan nilai yang sama seperti Perusahaan Pembiayaan yaitu sebesar 0,94 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan Juli 2023 yang sebesar 1,34 persen.

Penyaluran pembiayaan melalui Fintech peer to peer lending juga masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi mencapai 55,08 persen yoy yakni sebesar Rp1,28 triliun, meningkat dibandingkan Juli 2023 yang tumbuh sebesar 43,28 persen yoy.

Tingkat Wan Prestasi 90 hari (TWP 90) Fintech peer to peer lending posisi Juli 2024 sedikit mengalami penurunan menjadi sebesar 1,25 persen dibandingkan Juli 2023 yang sebesar 1,56 persen, namun masih dalam rentang yang terkendali.  (lan)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama