Air menggenangi area lapangan tembak di Lapangan Tembak Rindam Aceh Besar setelah plafonnya ambruk akibat cuaca ekstrem terjadi di Banda Aceh, Selasa (17/9/2024) (Foto: Pak Rino)
BANDA ACEH, PERSPECTIVESNEWS - Cuaca ekstrem berupa hujan deras dibarengi angin kencang terjadi di Banda Aceh, di mana cabang olahraga menembak PON XXI/2024 dipertandingkan di Lapangan Tembak Rindam, Aceh Besar, Selasa (17/9/2024).
Tak ayal cuaca ekstrem itu membuat area lapangan tembak tergenang air dan sebagian plafonnya berjatuhan. Kondisi ini membuat Technical Delegate (TD) harus menunda nomor-nomor yang sedianya digelar Selasa (17/9/2024), ditunda Rabu (18/9/2024).
Pelatih menembak Bali, I Made Sugiantara dihubungi dari Medan, Selasa (17/9/2024) petang membenarkan terjadinya badai di Banda Aceh. Bahkan pria yang akrab disapa Pak Rino ini sempat mengirimkan foto-foto via WA, yang menggambarkan bagaimana air menggenangi area pertandingan.
“Iya benar, cabor menembak ditunda besok (Rabu,red), tetapi sampai sore tadi belum ada kejelasan dari TD mengenai penundaan itu,” ujarnya.
Ia juga mengabarkan bahwa kondisi atlet menembak Bali dalam keadaan baik-baik saja, namun ada rasa waswas takut tertimpa atap plafon. Kini semua atlet menembak Bali sudah digeser ke hotel dalam keadaan aman dan sehat.
Ditanya apakah kondisi tersebut berpengaruh terhadap mental pemain, Pak Rino mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di Banda Aceh sangat berpengaruh terhadap atletnya, yang sebenarnya sudah on fire.
Dikatakannya, cabor menembak ditargetkan meraih 2 medali emas, dan di hari pertama Senin (16/9/2024) lalu Bali sudah meraih 1 medali emas yang didapat Dewa Putu Yadi Suteja di nomor 25 meter rapid fire pistol individu putra.
Made Sugiantara mengatakan khusus cabor menembak, pelaksanaan PON XXI merupakan yang paling buruk dibanding sebelum-sebelumnya. “Saya ga bisa bilang apa-apa, dan ini adalah PON terburuk yang pernah kami ikuti,” pungkasnya.
Cabang olahraga menembak memperebutkan 40 medali emas dengan jumlah atlet yang akan ikut berkompetisi pada pertandingan tersebut sebanyak 316 atlet berasal dari 33 provinsi, berlangsung dari 10 sampai 19 September. (djo)