Perspectives News

Triwulan II 2024, Indeks Harga Properti Komersial Bali Meningkat

 

Hasil Survei PPKom mengindikasikan harga properti komersial meningkat yang ditunjukkan oleh Indeks Harga Properti Komersial Provinsi Bali pada triwulan II 2024 yang tercatat 115,28, atau tumbuh 6,40% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 108,35. Rilis disampaikan BI Bali pada Selasa (20/8/2024).  (Foto: Okezone Economy) 

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) mengindikasikan harga properti komersial meningkat yang ditunjukkan oleh Indeks Harga Properti Komersial Provinsi Bali pada triwulan II 2024 yang tercatat 115,28, atau tumbuh 6,40% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 108,35.

“Hal ini terutama didorong oleh peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 15,09% (yoy) dan 9,71% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 6,93% (yoy) untuk sewa ritel dan 7,55% (yoy) untuk sewa apartemen. Sementara itu, harga sewa properti hotel dan perkantoran juga tumbuh masing-masing sebesar 5,91% (yoy) dan 3,50% (yoy), meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,92% (yoy) dan 28,23% (yoy),” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja, di Denpasar dalam rilis yang diterima perspectivesnews.com, Selasa (20/8/2024).

Dikatakan Erwin, survei PPKom merupakan survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan properti komersial (tidak termasuk properti residensial) secara triwulanan sebagai salah satu pembentuk indeks komposit harga aset guna mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

Pelaksanaan Survei PPKom di Bali dilakukan terhadap sampel pemilik, pengelola, dan/atau agen pemasaran dari masing-masing jenis properti.

Erwin menambahkan, peningkatan harga properti komersial turut didorong peningkatan aktivitas pariwisata pada triwulan II seiring dengan adanya periode high season dan liburan sekolah anak.

Hal tersebut tercermin dari permintaan properti di Bali yang ditunjukkan pertumbuhan Indeks Permintaan Properti sebesar 5,51% (yoy) pada triwulan II 2024. Adapun peningkatan permintaan properti terjadi pada sewa perkantoran sebesar 33,81% (yoy), sewa ritel sebesar 23,96% (yoy), dan hotel 3,17% (yoy).

Peningkatan permintaan properti di Bali juga sejalan dengan data pertumbuhan lapangan usaha Real Estate dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali triwulan II 2024 yang juga meningkat sebesar 2,16% (yoy).

Di sisi lain, pertumbuhan Indeks Supply/Pasokan Properti Komersial tumbuh 2,15% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -0,97% (yoy). Peningkatan pasokan terutama terjadi pada kategori properti ritel dan apartemen.

“Dalam mendukung pertumbuhan properti yang berkualitas, Bank Indonesia senantiasa mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan melalui penguatan kebijakan makroprudensial antara lain penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, didukung pemantauan harga, pasokan dan permintaan properti yang akurat,” pungkas Erwin Soeriadimadja.  (lan)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama