Dua atlet peraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizki Juniansyah (angkat besi) diapit Ketua PP FPTI Yeni Wahid, CdM Anindya Bakrie saat presscon di Paris. (Foto: NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS - Ardima Rama Putra, Staf Khusus Menpora Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga angkat suara soal isu besaran bonus peraih medali Olimpiade Paris 2024 yang beredar. Ia membantah kabar tersebut.
Ardima menjelaskan bahwa besaran bonus untuk atlet-atlet peraih medali Olimpiade Paris 2024 hingga saat ini masih belum diputuskan. Kemenpora menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo. “Tentunya besaran pastinya masih menunggu arahan Bapak Presiden, karena kebijakan ada di Bapak Presiden,'' kata Ardima dalam pernyataan resmi di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Menurut Ardima, terkait bonus atlet, Kemenpora hanya membantu proses administrasi untuk mempercepat pencairan bonus. “Kami dari Kemenpora hanya mempersiapkan segala hal yang bersifat administratif untuk mempercepat proses cairnya bonus tersebut,'' ucap Ardima.
Mewakili Kemenpora Ia juga berterima kasih kepada atlet-atlet yang sudah berprestasi di Olimpiade Paris 2024. “Sekali lagi, Kemenpora mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat sehingga bisa mencapai prestasi yang baik di Olimpiade Paris 2024,'' lanjutnya.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, besaran bonus yang diterima oleh atlet peraih emas adalah Rp 5,5 miliar. Sedangkan peraih medali perak mendapat Rp 2,5 miliar, dan peraih medali perunggu mendapat Rp 1,5 miliar. Atlet yang ada dalam kontingen dan tak mendapat medali mendapatkan dana sebesar Rp 100 juta.
Sebelumnya, beredar kabar peraih emas Olimpiade Paris 2024 mendapatkan bonus sekitar Rp 6 miliar.
Kontingen Indonesia hingga saat ini sudah meraih tiga medali Olimpiade Paris 2024. Dua emas didapatkan melalui Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizki Juniansyah (angkat besi) dan satu perunggu dari Gregoria Tunjung (bulu tangkis). (*)