Panggung Virama yang digunakan
untuk konser Chrisye Live garapan musisi dan komposer Erwin Gutawa di Peninsula
Island, Nusa Dua, Bali, Sabtu (17/8/2024). (Foto: Wahyu)
BADUNG, PERSPECTIVESNEWS- Menghidupkan kembali' sosok Chrisye dalam konser Chrisye Live di event ‘Indonesia Bertutur (Intur) 2024’ menjadi tantangan sendiri bagi pekerja kreatif yang terlibat. Sosok komposer yang berada di belakang komposisi Chrisye Live adalah musisi Erwin Gutawa.
Konser itu memadukan live music yang dipadukan audio visual dengan bantuan teknologi dan multimedia.
Erwin mengatakan, dirinya menggali sejumlah arsip potongan video dari kehidupan Chrisye. Video yang ditampilkan dalam layar multimedia, dipadukan dengan lagu yang disajikan secara live di panggung Virama Intur 2024 sepanjang durasi 60 menit.
"Chrisye merupakan tokoh inspiratif dari kebudayaan populer tanah Air. Beliau seorang legenda musik Indonesia yang banyak mencetak lagu hits dan membuat orang Indonesia jatuh hati," kata Erwin di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, Sabtu (17/8/2024).
Konser bertajuk Chrisye Live, kata Erwin, bukan semata-mata menyajikan parade lagu namun juga mengangkat kehidupan asli H. Chrismansyah Rahadi atau Chrisye dalam suasana visual.
Dari arsip video yang ditampilkan, Erwin mengungkap ada momen ketika Chrisye menyanyikan lagu berbahasa Bali.
"Menampilkan sosok Chrisye berupa potongan suara asli beliau saat melakukan konser yang dirangkai dalam satu pertunjukan. Musiknya akan dilakukan secara live," jelas Erwin Gutawa.
Penggalian arsip-arsip visual dalam konser Chrisye Live, kata Direktur Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, penting dilakukan untuk mengetahui masa lalu yang bisa diceritakan kembali di masa depan.
Menurut Ahmad Mahendra, tanpa arsip, tidak ada daya dukung yang bisa dijadikan materi rujukan dalam melihat budaya di masa sebelumnya. Chrisye Live memberikan gambaran dan pesan yang bisa ditonton secara langsung melalui arsip-arsip video yang dikumpulkan.
Selain itu, lagu-lagu milik almarhum Chrisye yang disajikan dalam orkestra mini akan menguatkan pesan untuk generasi sekarang. Dengan demikian, kata Ahmad Mahendra, sosok Chrisye akan menjadi inspirasi dalam melanjutkan proses bermusik dan berkesenian di masa mendatang.
"Indonesia Bertutur’ menjadi wadah regenerasi pelaku kebudayaan dari pelaku sebelumnya kepada pemegang estafet masa depan, generasi muda," jelas Ahmad Mahendra.
‘Indonesia Bertutur’ menjadi miniatur bentuk-bentuk kebudayaan yang direfleksikan dalam karya-karya seni dan budaya. Mahendra mengatakan, Intur menjadi timeline bagaimana Indonesia tumbuh dengan segala peradaban yang ada.
(Kanan-kiri): Direktur Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, Direktur Artistik 'Indonesia Bertutur' Melati Suryodarmoni, Musisi Erwin Gutawa dan Direktur Festival 'Indonesia Bertutur' Taba Sanchabaktiar, saat memberikan keterangan pers di konser Chrisye Live di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, Sabtu (17/8/2024). (Foto: Wahyu)
Mega festival ‘Indonesia Bertutur’ menjembatani kebudayaan dulu dan dan sekarang. Pemikiran pada kebudayaan lampau menjadi inspirasi untuk perkembangan kebudayaan hari ini dan masa depan.
Sementara, Direktur Artistik ‘Indonesia Bertutur’ Melati Suryodarmoni mengatakan, keterlibatannya di Intur 2024 adalah menggali spirit pengetahuan lama untuk menggerakkan kaum muda.
‘Indonesia Bertutur’ kata Melati, harus memiliki perhatian khusus untuk dilihat, dinikmati dan menjadi inspirasi.
"Tantangannya adalah bagaimana mengembalikan hubungan pada sejarah budaya. Sedangkan saat ini, era digital 4.0 ditandai dengan kecepatan perubahan. Maka harus dibuat praktik seni kontemporer dengan seni digital sehingga mengena pada kondisi sekarang," jelas Melati. (way)