Perspectives News

Kristrianti Puji Rahayu: ‘OJK Tetapkan Masyarakat di Daerah 3T Jadi Sasaran Prioritas LIK’

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu.  (Foto: OJK)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengatakan, OJK telah menetapkan sasaran prioritas literasi dan inklusi keuangan (LIK) tahun 2024 antara lain kepada masyarakat di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

"Sasaran prioritas inklusi keuangan OJK di daerah 3T tersebut meliputi petani/nelayan, pelajar/santri, dan penyandang disabilitas, selain pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perempuan,” ungkap Puji Rahayu saat memberikan sambutannya pada High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Provinsi Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (9/7/2024).

Dikatakan Puji, terkait sasaran prioritas tersebut, OJK Provinsi Bali terus melakukan bauran strategi yang dilaksanakan antara lain melalui edukasi keuangan secara tatap muka, edukasi keuangan secara daring, aliansi strategis, dan juga melalui edukasi keuangan secara tematik," ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya juga menggandeng kampus untuk tingkatkan literasi keuangan masyarakat desa. Aliansi strategis yang telah terjalin diantaranya dengan Universitas Udayana dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK) 2024.

"Selain dengan Universitas Udayana, OJK Bali juga bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Ganesha untuk menyukseskan program KKN LIK," ucapnya.

Selama 2024 hingga Mei, OJK Provinsi Bali telah melaksanakan 52 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 5.593 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 134.500 orang.

OJK Provinsi Bali, lanjut Puji Rahayu, melalui TPAKD terus mendorong peningkatan akses pembiayaan bagi sektor pertanian serta pengembangan UMKM mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Melalui perluasan akses keuangan kepada petani dan UMKM ini kita berharap pertumbuhan perekonomian di Bali tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata namun juga sektor pertanian sebagai sektor yang menjadi prioritas pembangunan pemerintah Provinsi Bali dan UMKM sebagai penggerak perekonomian di Bali. Seluruh TPAKD se-Provinsi Bali telah melakukan tugasnya dengan baik dan perlu dukungan dari para pemimpin daerah melalui komunikasi yang efektif antar OPD serta dukungan anggaran yang memadai sebagaimana telah diatur dalam Permendagri Nomor 84 Tahun 2022,” kata Puji menambahkan.

Disebutkan, kinerja industri jasa keuangan (IJK) di Bali tetap terjaga pasca berakhirnya stimulus relaksasi kredit dengan indikator-indikator keuangan yang terus tumbuh dan membaik di semua industri jasa keuangan di Bali.

“Kepercayaan masyarakat maupun investor terhadap kondisi ekonomi di Bali terus membaik yang ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan kredit secara yoy yang didorong oleh peningkatan nominal kredit Investasi yang bertambah sebesar Rp5,25 triliun (porsi kredit: 29,74 persen) atau tumbuh 19,69 persen yoy (Mei 2023: 5,50 persen yoy) yang diiringi juga dengan peningkatan kredit korporasi sebesar 13,85 persen yoy (Mei 2024) yang lebih tinggi dibanding peningkatan periode yang sama pada tahun lalu yang tercatat sebesar 2,27 persen yoy (Mei 2023),” sebutnya.

Kristrianti menyampaikan kepada seluruh anggota TPAKD se-Provinsi Bali untuk berkolaborasi mengoptimalkan pencapaian program kerja TPAKD yang pada akhirnya akan menciptakan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Bali.

Program kerja TPAKD di Provinsi Bali tahun 2024 disusun untuk mendukung program pengembangan sektor ekonomi prioritas di Provinsi Bali yaitu sektor pertanian dalam arti luas melalui Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP) dan sektor UMKM melalui program UMKM Bali Nadi Jayanti.

K/PSP merupakan kredit/pembiayaan yang mencakup proses bisnis praproduksi hingga pasca produksi pada sektor pertanian, khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan dan sub sektor peternakan dengan karakteristik terintegrasi, aman, dan inklusif kolaboratif, yang dalam implementasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah. Sedangkan program UMKM Bali Nadi Jayanti merupakan program pendampingan dan pengembangan UMKM dengan prioritas UMKM perempuan dan disabilitas.  (lan)

Post a Comment

Previous Post Next Post