Perspectives News

Raih Penghargaan Kalpataru, Mahendra Jaya: ‘Ini Awal Jaga Alam Bali Lebih baik’


Mahendra Jaya saat menerima Komang Anik Sugiani yang merupakan penerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori Perintis Lingkungan di Kantor Gubernur Bali, Selasa (25/6/2024) sore.

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya bangga karena Bali dapat kembali memperoleh penghargaan Kalpataru.

Hal tersebut disampaikan oleh Mahendra Jaya saat menerima Komang Anik Sugiani yang merupakan penerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori Perintis Lingkungan di Kantor Gubernur Bali, Selasa (25/6/2024) sore.

“Saya sangat bersyukur, bangga dan terhormat atas apa yang sudah dicapai, tapi saya harap ini bukan ujung namun awal agar ke depan dapat menjaga alam Bali menjadi lebih baik,” ujar Mahendra Jaya.

Ia menyampaikan bahwa Kalpataru merupakan penghargaan terkait pelestarian lingkungan yang sangat prestise bahkan dahulu akan diarak keliling kota dan dibuatkan monumen ketika memperoleh penghargaan bergengsi itu.

Anik Sugiani menyampaikan, kepeduliannya kepada lingkungan sudah dimulai sejak tahun 2009 dan berlanjut terus hingga tahun 2020 dengan membentuk Yayasan Project Jyoti Bali (YPJB). Melalui yayasan tersebut ia memberikan pembelajaran gratis atau dibayar menggunakan sampah kepada anak-anak.

“Jadi kita mengedukasi bagaimana dari kecil kita arahkan mereka untuk pilah, olah dan kelola sampah untuk menjadi barang yang bernilai,” ungkapnya.

Disamping itu YPJB juga memberdayakan anak-anak, remaja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja untuk membuat produk dari sampah plastik serta mengolah sampah organik menjadi ekoenzim.

Saat ini Anik Sugiani tengah fokus mengembangkan pariwisata berbasis pertanian di Desa Kedis yaitu sawah ekoenzim.

Tujuannya adalah untuk mengajak para petani untuk kembali ke sistem pertanian organik. Serta juga akan lebih banyak mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pilah, olah dan kelola sampah melalui kegiatan safari sekolah yang menyasar anak-anak.

Terkait hal itu, Pj. Gubernur Bali menyampaikan, pemilahan sampah harus dilakukan. “Tanpa dipilah ongkosnya mahal, biaya jauh lebih murah ketika telah dipilah,” kata birokrat asal Buleleng tersebut.

Biaya pengolahan sampah akan jauh lebih murah jika sampah telah terpilah dengan baik. Menurutnya, seberapapun besar kekuatan fiskal pemerintah untuk pengolahan sampah, pasti akan jebol jika sampah tidak terpilah dengan baik.

Sedangkan Gede Praja Mahardika, founder Yayasan Sahabat Bumi Bali (YSBB) yang mendampingi Anik Sugiani menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Bali merupakan Pemda pertama yang mengeluarkan kebijakan terkait pengelolaan sampah melalui Pergub Bali No. 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pergub Bali No. 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.  (lan/hum)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama