Perspectives News

Bali Jagadhita V Tahun 2024 Dibuka, Usung Tema ‘Trade, Tourism and Investment’

 

Bali Jagadhita V tahun 2024 yang digelar di The Meru Sanur ini dibuka Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono bersama Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, serta Deputi Kepala Perwakilan BI Bali Gusti Ayu Diah Utari.  (Foto: BI Bali)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Bali Jagadhita V Tahun 2024 yang mengusung tema ‘Trade, Tourism and Investment’, Senin (10/6/2024) resmi dibuka yang ditandai dengan penancapan Kayonan.

Bali Jagadhita V tahun 2024 yang digelar di The Meru Sanur ini dibuka Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono bersama Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, serta Deputi Kepala Perwakilan BI Bali Gusti Ayu Diah Utari.

Acara tersebut juga dihadiri Duta Besar Polandia untuk Indonesia, perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta dihadiri secara daring Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki. Hadir juga ratusan undangan baik dari akademisi, praktisi pariwisata, serta lembaga keuangan.

Bali Jagadhita V tahun 2024 mengusung tema “Trade, Tourism and Investment Guna Gina Wisata Bali Hita”.

Pembukaan kegiatan tahunan BI Bali ini diisi dengan penandatanganan kerja sama antara ASITA Bali dengan sejumlah desa wisata di Bali, serta ekspor produk UMKM Binaan Bank Indonesia ke mancanegara senilai Rp 9 miliar lebih ke 28 negara tujuan di dunia.

Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya dalam sambutannya menyatakan, ekonomi Bali tumbuh 5,9 persen pada Triwulan I tahun 2024. Ini didukung oleh kinerja investasi yang menguat serta meningkatnya angka kunjungan pariwisata ke Bali.

“Saat ini industri pariwisata sudah menjadi industri global. Karena itu, Pemprov Bali berupaya meningkatkan layanan, jaga ketersediaan pangan, kenyamanan dan keamanan, serta jaga Bali sebagai destinasi yang tetap lestari,” tegasnya.

Di bidang pangan, ujar Mahendra Jaya, hasil pertanian Bali sudah mayoritas menggunakan pupuk organik. Selain itu, proses budi daya pertanian hingga penyimpanan diikuti dengan proses ritual. Ini nilai tambah dari produk pertanian Bali. Untuk itu, pihaknya berupaya meningkatkan nilai tukar petani sehingga petani Bali bisa sejahtera seiring meningkatkan sektor pariwisata.

Di sektor pariwisata pun, pihaknya berupaya meningkatkan pelayanan dengan membentuk Satpol PP Pariwisata. Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada wisatawan di Bali termasuk melakukan sosialisasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Bali (do and don’t in Bali).

SM mahendra Jaya juga memaparkan peluang investasi di Bali seperti areal Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, peluang investasi di transportasi publik dengan MRT, proyek Turyupada Tower di Buleleng yang akan dilengkapi dengan restoran putar dan jembatan kaca.

“Ini peluang-peluang investasi yang saat ini ada di Bali,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Mahendra Jaya berharap Bali Jagadhita V bisa memberikan kebahagiaan bagi masyarakat. “Kegiatan ini kami harapkan bisa memperluas pasar bagi pelaku UMKM, serta meningkatkan animo investor masuk Bali,” tegasnya.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menegaskan, Bali Jagadhita V Tahun 2024 memberi peluang kepada Bali untuk tidak hanya mengembangkan sektor pariwisata. Optimisme masih terbuka lebar di sektor usaha mikro kecil dan menegah (UMKM). “Tak hanya UMKM, sektor perdagangan dan investasi juga masih sangat berpeluang,” tegasnya.

Dia juga memaparkan, saat ini sekitar 2 juta warga negara Indonesia berobat ke luar negeri. Devisa yang dibutuhkan sekitar Rp 9 triliun. Untuk itulah, dia sangat mendukung pembangunan Rumah Sakit Internasional di KEK Sanur.

“Selain mengurangi devisa yang keluar, Rumah Sakit Internasional berpeluang memasukkan devisa ke Tanah Air,” tegasnya.  (lan)

Post a Comment

Previous Post Next Post