Perspectives News

Distan Denpasar Gandeng Yayasan BAWA Sisir Anjing Liar di Kelurahan Serangan, Lakukan Vaksin Rabies dan Sterilisasi

 

Pelaksanaan vaksinasi rabies dan sterilisasi kepada anjing liar di Kelurahan Serangan yang dilaksanakan Dinas Pertanian Denpasar menggandeng Yayasan BAWA, Jumat (17/5/2024). (Foto: Humas Pemkot)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian getol melaksanakan kegiatan vaksinasi rabies dan sterilisasi terhadap hewan penular rabies (HPR).

Kali ini pada, Jumat (17/5/2024) Dinas Pertanian Kota Denpasar menggandeng Yayasan BAWA menggelar vaksinasi rabies dan sterilisasi menyasar anjing liar di kawasan Kura-Kura Bali (KKB), Kelurahan Serangan.

Kadis Pertanian Kota Denpasar, Anak Agung Gde Bayu Brahmasta saat dikonfirmasi menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi rabies dan sterilisasi rutin digelar. Distan Denpasar menggandeng Yayasan BAWA, yang kali ini menyasar Kelurahan Serangan. Terlebih lokasi ini menjadi areal acara World Water Forum (WWF), dengan langkah ansitipasi vaksinasi rabies dan sterilisasi menyisir anjing liar dengan jumlah  14 ekor.

"Penyisiran anjing liar diperoleh sebanyak 14 ekor, dilakukan sterilisasi sebanyak 7 ekor, dengan 5 betina dan 2 jantan. Sisanya  7 ekor sudah disterilisasi. Semua anjing dilakukan vaksinasi rabies, dan ditempatkan dalam kandang yang disiapkan PT. Kura-Kura Bali menjelang acara WWF pada 18 Mei 2024," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, tahun 2024 ini populasi HPR, khususnya anjing di Kota Denpasar diprediksi mencapai 82.195 ekor. Dari jumlah ini pelaksanaan vaksinasi rabies ditargetkan mampu menyasar 90 persen dari total populasi.

“Kami targetkan 90 persen dari prediksi populasi, sekitar 73.975 ekor, tentunya diperlukan kerja sama lintas sektor untuk menjangkau jumlah tersebut,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk mendukung pencegahan rabies tersebut, Tim Dinas Pertanian, khususnya Bidang Kesehatan Hewan telah merancang berbagai upaya. Yakni pelaksanaan vaksinasi rabies secara dor to dor ke desa/kelurahan serta melaksanakan kontrol populasi dengan sterilisasi anjing liar.

Selain itu, lanjut Gung Bayu, pencegahan kasus rabies juga dilaksanakan dengan Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang bahaya rabies dan risiko yang ditimbulkan. Tak hanya itu, juga turut dilaksanakan Kegiatan Pengawasan Lalu Lintas HPR serta Pembentukan Tim Siaga Rabies (TISIRA).

“Semoga upaya pencegahan rabies berkelanjutan di Kota Denpasar dapat terus dioptimalkan, terlebih Bali khususnya Kota Denpasar dikenal sebagai daerah wisata,” ungkap Gung Bayu. (pur)

 

Post a Comment

Previous Post Next Post